Salin Artikel

Perjuangan Andrian, 16 Kali Gagal Tes Zig-zag untuk Raih SIM C, Latihan sampai Malam hingga Didatangi Kapolres

Pemuda asal Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik itu sudah 16 kali gagal saat menjalani tes praktik zig-zag.

"Dari 16 kali tes yang sudah saya lakukan enggak pernah lulus di bagian zig-zag. Paling sulit," kata Andrian kepada Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Latihan sampai hampir tengah malam

Meski kerap pulang dengan tangan kosong tanpa mengantongi SIM setiap kali tes, hal itu tidak membuat Andrian patah semangat.

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Gresik tersebut justru merasa penasaran menaklukkan garis-garis lintasan.

Dia pun akhirnya berinisiatif untuk berlatih sendirian di Satlantas Polres Gresik. Bahkan tak jarang, Andrian pulang hampir tengah malam.

"Karena prinsip saya, tidak ada rasa takut untuk mencapai suatu tujuan. Biasanya sebisanya, atau lebih tepatnya sampai capek. Paling lama sampai pukul 23.00 WIB," kata anak ketiga dari pasangan Jamaris dan Ramadani tersebut.

Andrian juga berkomitmen untuk secepatnya mendapatkan SIM C.

"Saya niat mau lulus dapat SIM, sebelum lulus sekolah, supaya tidak lagi kepikiran saat lulus (sekolah) nanti," ujarnya.

Diketahui Kapolres

Seminggu dua kali atau bahkan lebih, Andrian mencoba seorang diri menjajal garis berliku-liku di Satlantas Polres Gresik yang biasa digunakan sebagai tempat tes.

Hingga akhirnya, perjuangan Andrian tersebut diketahui oleh Kapolres Gresik AKBP Mochammad Nur Azis, Jumat (18/3/2022) malam.


Kapolres pun mengajak Andrian mengobrol. Melihat kegigihan Andrian, Kapolres merekomendasikan Andrian lulus dari tes praktik SIM C.

Andrian sempat tidak mengetahui jika pria yang mengajaknya berbincang adalah Kapolres Gresik.

"Perasaan saya sangat senang, enggak menyangka juga ketemu Bapak Kapolres pada malam itu. Karena beliau memakai baju muslim, sehingga saya tidak tahu kalau itu Bapak Kapolres. Lebih tepatnya bukan gratis (SIM), tapi diluluskan," tutur Andrian.

Penjelasan polisi

Sebelum memutuskan memberikan rekomendasi, Kapolres Gresik AKBP Mochammad Nur Azis yang baru menjalankan shalat Isya, memang sempat melihat Andrian sedang berlatih di lokasi.

Saat itu Kapolres Gresik tengah bersama Kasatlantas Polres Gresik AKP Engkos Sarkosi, menyaksikan Andrian serius berlatih menggunakan sepeda motor.

Andrian menjalani latihan pada Jumat malam tersebut, sebagai persiapan untuk menyambut agenda tes kali ke-17 yang bakal dilakoninya.

Kesungguhan dan kegigihan Andrian akhirnya menyentuh hati Kapolres.

"Kapolres lihat sendiri, kemudian ditemui mendapatkan reward berupa SIM setelah 16 kali praktik, semangatnya pantang menyerah," kata Baur SIM Satpas Polres Gresik, Aiptu Jailani.

Jailani juga menghimbau, supaya para pemohon SIM dapat meniru semangat yang dicontohkan oleh Andrian, yakni, berlatih mandiri di lokasi tempat ujian praktik.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/21/172406278/perjuangan-andrian-16-kali-gagal-tes-zig-zag-untuk-raih-sim-c-latihan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com