Salin Artikel

Puji Batik Blitar, Maria Selena: Jangan Remehkan Karya Anak Daerah...

Maria yang hadir pada penutupan Festival Batik Blitar Keren di Monumen Peta Blitar, Minggu (20/3/2022) petang, itu merujuk pada Batik Mawar Putih produksi Blitar yang sempat viral setelah dipesan pemain basket NBA Justin Holiday.

"Jangan remehkan karya anak daerah, potensi daerah ini ternyata bisa memiliki peluang yang sama dengan kota-kota besar," kata Maria di Monumen Peta Blitar, Minggu.

Menurut Maria, kemampuan batik Blitar menembus pasar internasional harus dijadikan motivasi bagi pelaku usaha lain, terutama usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari berbagai daerah.

"Ini lihat, saya memakai batik Blitar juga. Ini batik macan putih," ujar Maria menunjukkan batik yang dia kenakan.

Potensi daerah, kata Maria, juga besar di berbagai bidang yang lain.

Di dunia model, kata Maria, cukup banyak model asal Indonesia yang mampu berkancah di gelaran fashion show kelas dunia seperti Paris Fashion Week dan Milan Fashion Week.

"Kemarin ada model-model dari Indonesia yang berjalan di catwalk Paris Fashion Week, Milan Fashion Week. Padahal mereka berasal dari daerah, dari kota ke kecil seperti Blitar ini," kata Maria.

Pemulihan ekonomi pascapandemi

Maria juga mengaku terkejut dengan penyelenggaraan Festival Batik Blitar Keren setelah mulai adanya indikasi penurunan pandemi Covid-19.

Menurutnya, Blitar cukup cepat mengambil inisiatif memulai kegiatan promosi mendahului kota-kota lain di Indonesia.

"Saya quite surprised saat diundang ke sini, ke acara festival. Ini begitu cepat ya Blitar melakukan ini. Saya kira ini patut diikuti oleh daerah-daerah lain," ujarnya.

Festival Batik Blitar Keren diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar.

Selama festival yang digelar di kompleks Museum Peta Blitar di Jalan Sodancho Supriyadi, 18-20 Maret, dipamerkan puluhan produk UMKM dengan produk batik, kopi dan lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disperindag Hakim Sisworo mengatakan, penyelenggaraan festival bertujuan memanfaatkan momen kebangkitan ekonomi, utamanya UMKM setelah mengalami penurunan selama dua tahun pandemi.

"Kebetulan karya Mas Yogi ini sedang viral maka kita manfaatkan juga momen ini," kata Hakim merujuk pada Yogi Rosdianta, pemilik Batik Mawar Putih.

Ketua HIPMI Kota Blitar Endry Rifan Saputro menambahkan, Festival Batik Blitar Keren merupakan ajang memfasilitasi promosi bagi produk usaha kecil terutama di bidang kerajinan batik.

"Kita utamakan usaha-usaha yang sedang dirintis untuk kita fasilitasi, karena tujuannya juga untuk memacu kewirausahaan di kalangan masyarakat," ujarnya.

Endry mengatakan, pihaknya akan menggelar kegiatan serupa dengan fokus pada produk lain selain batik.

"Kali ini batik yang kita utamakan, tapi lain kali kita akan cari lagi potensi Kota Blitar yang lain untuk kita dorong," ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/21/115206378/puji-batik-blitar-maria-selena-jangan-remehkan-karya-anak-daerah

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com