Salin Artikel

Padi Roboh Diterjang Angin Kencang, Petani di Lumajang Terancam Merugi

Muhtadi (43), salah seorang petani di Kelurahan Jogoyudan, mengaku sedih melihat kondisi padi di sawahnya yang roboh terhempas angin kencang yang melanda tiga Kecamatan di Lumajang 2.

Terlebih, satu pekan lagi padi milik Muhtadi dijadwalkan panen.

"Kalau lihat kayak gini padinya ya pengin nangis, ini satu minggu lagi panen sebenarnya," kata Muhtadi, Minggu (20/3/2022).

Muhtadi menambahkan, kondisi padi yang roboh tidak hanya menimpanya. Petani lain juga mengalami hal yang sama.

"Yang roboh banyak sekali, anginnya kayak gitu kan kemarin kencang banget," tambahnya.

Lebih lanjut, Muhtadi menceritakan kondisi sawah padi sebelah lahannya yang juga roboh tapi belum waktunya panen.

Menurutnya, kerugian yang dialami oleh pemiliknya jauh lebih besar. Walaupun sebenarnya bisa diperbaiki dengan cara ditali ke sebuah kayu.

"Kalau yang sebelah sana itu, malah kasihan masih hijau padinya, sebenarnya bisa dibetulin, tapi biaya lagi kan," terangnya.

Kini, Muhtadi berharap agar harga padi di pasaran tidak rusak karena akan semakin merugikan petani.

Jika harga padi sampai jatuh ke bawah Rp 4.000, petani jelas tidak akan balik modal.

"Kalau kerugian pastinya belum tahu, tergantung harga nanti, kalau masih di atas Rp 4000 per kilo masih bisa balik modal. Tapi kalau jatuh, ya modalnya saja enggak nutup," pungkasnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang belum memberikan keterangan resmi berapa hektar lahan sawah yang terdampak akibat angin kencang disertai hujan yang melanda Lumajang seminggu terakhir.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/20/163015578/padi-roboh-diterjang-angin-kencang-petani-di-lumajang-terancam-merugi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke