Salin Artikel

Perempuan Ini Curi 2 Motor Tetangga, Uangnya Dipakai Jalan-jalan ke Luar Kota

Kapolsek Dringu AKP M Dugel mengatakan, LW ditangkap di tempat persembunyian di Kecamatan Gending pada Kamis (17/3/2022) malam.

Penangkapan itu bermula ketika korban pencurian melapor ke polisi. Polisi lalu melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.

LW diduga mencuri motor yang kunci kontaknya tertinggal. LW menggasak dua motor yang parkir di ruang tamu korban. Pelaku beraksi saat korban tidak di rumah.

Salah satu korban pencurian adalah H, warga Dusun Gal Gede, Desa Tegalrejo, Kabupaten Probolinggo. LW menggasak motor milik H pada Kamis (10/2/2022).

H meninggalkan motor merek Suzuki di ruang tamu rumahnya dengan kunci kontak yang masih menggantung.

"Ada dua motor yang dicuri. Motor curian dijual Rp 600.000 dan Rp 450.000. Pengakuan pelaku digunakan untuk ke luar kota bersama teman-temannya," kata Dugel saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/3/2022).

Kepolisian masih mendalami kasus tersebut. Apalagi, LW diduga memiliki keterkaitan dengan kasus pencurian motor di lokasi lain.

Dari tangan LW, polisi menyita tiga motor, dua motor bebek merupakan hasil curian. Sedangkan motor lainnya merupakan milik LW.

"Pelaku dijerat Pasal 363 KUHP, dengan ancaman tujuh tahun penjara. LW saat ini ditahan di kantor Polsek Dringu," tukas Dugel.

Dugel menambahkan, pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor merupakan atensi dan penekanan langsung dari Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi, menyikapi maraknya kasus pencurian motor di Kabupaten Probolinggo belakangan ini.

Kasus pencurian motor marak di Probolinggo

Arsya mengakui, belakangan kasus pencurian kendaraan bermotor marak terjadi, meski sudah ada tindakan tegas dari pihak kepolisian.

Hal itu disebabkan karena adanya supply and demand (penawaran dan permintaan) dari masyarakat.

Masyarakat masih meminati untuk membeli barang hasil curian termasuk sepeda motor. Minat tersebut membuat tindak kejahatan pencurian bermotor masih ada hingga saat ini.

Menurut Arsya, pelaku pencurian motor rata-rata merupakan residivis dengan tindak kejahatan yang sama. Masalah ini pun tidak hanya berada di wilayah hukum Polres Probolinggo saja, hampir semua Polres di Indonesia juga menangani kasus ini.

Andaikan minat masyarakat untuk membeli sepeda motor ilegal itu tidak ada, tentunya pasarnya juga pasti tidak ada. Kasus pencurian motor pun bisa ditekan.

"Kesadaran masyarakat menjadi kunci untuk menangani hal ini. Minimnya laporan masyarakat ketika motornya hilang juga bisa disebabkan karena kelengkapan izin motor itu sendiri sehingga mereka enggan melapor," jelas Arsya kepada Kompas.com.

Selain itu, perlu dilakukan tindakan preventif (pencegahan) dan represif (penekanan). Preventif dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kendaraannya, seperti memarkirkan dengan keadaan terkunci serta di tempat ramai.

"Represif sendiri dilakukan oleh kami, seperti menyiapkan pasukan khusus menangani curanmor. Kami sudah mengerahkan personel termasuk anggota Polsek untuk menangani kasus curanmor ini," kata Arsya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak enggan melapor jika kendaraannya dicuri.

"Jangan di-upload ke medsos. Bisa jadi pelaku memonitor postingan itu dan mengubah modus pencuriannya. Selain itu, bisa jadi mereka kabur juga," jelas Arsya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/18/141009678/perempuan-ini-curi-2-motor-tetangga-uangnya-dipakai-jalan-jalan-ke-luar

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com