Salin Artikel

Rumah Ikan di Banyuwangi Diklaim Berhasil, Ini Cerita Warga Kampung Nelayan Pulau Santen

Program tersebut dilaksanakan dengan cara mendirikan rumah ikan berbentuk rak tersusun berisi bibit ikan di dasar laut.

Rak-rak itu sulit dimasuki ikan besar, sehingga yang kecil dapat berlindung dan tumbuh di sana. Rumah ikan juga ditujukan jadi tempat pemijahan atau tempat ikan bertelur.

Di Kabupaten Banyuwangi, program ini dilaksanakan di 12 titik. Di antaranya di Pantai Bangsring, Pulau Santen, Pantai Cemara, Pantai Muncar yang berada di Selat Bali, hingga Pantai Wedi Ireng di laut selatan.

Warga kampung nelayan Pulau Santen, Slamet Efendi mengatakan, pemasangan rumah ikan di kampungnya dilaksanakan sekitar 2017.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banyuwangi menyebutkan, Pulau Santen mendapatkan 250 modul yang kemudian disusun menjadi sejumlah rak rumah ikan.

"Kalau ikannya lumayan banyak kalau dipancing, warga sudah merasakan manfaatnya. Kemarin ada yang dapat lobster tiga kilogram satu ekor, hasil memancing," kata Slamet melalui telepon, Rabu (16/3/2022).

Cara memancing yang kerap dilakukan warga Pulau Santen adalah rawe, yakni sejumlah mata kail yang dipasang di seutas senar pancing.

Cara memakainya dengan dilempar ke laut, lalu ditarik terus-menerus dengan harapan satu atau beberapa mata kail akan nyangkut di bagian tubuh ikan.

Rumah Ikan itu dipasang sekitar 150 meter dari darat, lurus di sebelah timur permukiman, di kedalaman sekitar 30 meter.

Sayangnya, pemancing yang tak tahu lokasi rumah ikan itu, kerap terjebak jangkarnya hingga harus diputus dan direlakan hilang.

Setelah tersangkut, jangkar perahu pemancing tak bisa diangkat, juga tak bisa dibenahi di bawah laut karena letaknya terlalu dalam.

Slamet mengatakan, hal itu kerap dikeluhkan pemancing pemula di sana. Setidaknya sudah 10 kali ada laporan jangkar tersangkut dan harus diputus.

"Harus pandai-pandai pemancing mengarahkan perahu. Takutnya kan orang-orang yang baru itu, baru-baru belajar (memancing di sana), kalau anak-anak sini sudah ngerti semua (posisi rumah ikan)," kata Slamet.

Kepala DKP Banyuwangi Alief R Kartiono mengatakan, pihaknya juga melihat program rumah ikan telah menghasilkan manfaat.

Dalam program itu, pihaknya berperan mendorong nelayan memiliki Kelompok Usaha Bersama (KUB) sehingga bisa memperoleh program yang bertujuan menambah pasokan ikan di laut itu.

"Dari beberapa lokasi yang saya kunjungi begitu, artinya di luar zona inti menjadi lahan limpahan pengembangan (ikan). Dan KUB yang ada di garda terdepan untuk pengembangan konservasi darat dan laut," kata Alief melalui aplikasi pesan, Senin (14/3/2022).

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/17/103041378/rumah-ikan-di-banyuwangi-diklaim-berhasil-ini-cerita-warga-kampung-nelayan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke