Salin Artikel

Kisah Pilu Nenek Buari di Jember, Hidup Sendirian, Tidur bersama Ayam dan Ular

Bahkan, karena kondisi gubuk yang sudah tak layak, dia sempat tidur bersama dua ular di bawah kasurnya.

Tidur bersama ayam

Rumah Nenek Buari terbuat dari anyaman bambu yang sudah rusak parah.

Ukurannya rumahnya hanya sekitar sekitar 4,5 x 4,8 meter. Tak hanya itu, Nenek Buari juga tinggal bersama 20 ekor ayam yang ada di dalam rumahnya.

“Dia tidur sama ayam. Karena rumah jebol, tidur sama ular yang tak diketahui,” kata Maya Cendrawasih, salah satu relawan yang membantu nenek Buari pada Kompas.com via telepon Rabu (16/3/2022).

Sakit dan sebatang kara

Menurut dia, kondisi Nenek Buari memang memprihatinkan.

Nenek Buari sudah tidak bisa berjalan karena terjatuh dari tempat tidur pada tahun 2016 lalu. Sejak itu, dia berjalan ngesot setiap harinya.

“Suaminya meninggal 2015, anaknya juga meninggal semua,” tutur dia.


Maya mengaku Nenek Buari memiliki lima cucu yang ada di sekitar rumahnya.

Yakni satu laki-laki dan lima cucu perempuan. Namun kondisi ekonomi para cucunya juga kurang mampu. Ada yang bekerja sebagai buruh hingga buka warung kecil.

“Yang mandikan dan ngasi makan cucunya ini, yang cucu perempuan yang dekat rumahnya, sekitar 500 meter,” papar dia.

Maya mengaku Nenek Buari memang tidak mau merepotkan cucu-cucunya itu karena mengalami keterbatasan ekonomi.

Untuk itu, nenek Buari memilih tinggal sendiri di rumahnya.

“Tipikal orang kuno, tidak mau merepoti,” papar dia.

Tak terdaftar penerima bantuan

Selain itu, Nenek Buari juga tidak terdaftar sebagai penerima bantuan Progam Keluarga Harapan atau bantuan lain dari pusat.

Dia hanya punya KTP lawas saat tahun 1988.

“Dia pernah dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari desa tahun 2022,” ungkap Maya.

Maya mengaku tetangganya juga turut penduli dengan kondisi Nenek Buari.

Namun karena juga mengalami keterbatasan ekonomi, sehingga hanya membantu ala kadarnya.

“Lingkungan sekitar tidak tutup mata, namun ada ketidakmampuan dari mereka,” papar dia.

Sekarang, banyak relawan yang berdatangan membantu nenek Buari. Rumahnya yang tidak layak sudah dibangunkan agar lebih baik.

“Sekarang sudah dibangunkan, ada kamar mandi juga. kalau dulu tidak ada, BAB di tegalan,” tambah dia.

Maya mengaku bantuan itu datang dari para relawan karena berkolaborasi dengan sejumlah komunitas.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/16/133652678/kisah-pilu-nenek-buari-di-jember-hidup-sendirian-tidur-bersama-ayam-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke