Salin Artikel

Dampak Banjir di Malang, Warga Kesulitan Air Bersih

MALANG, KOMPAS.com - Warga di Kota Malang, Jawa Timur, mengalami kesulitan air bersih akibat banjir yang melanda pada Senin (14/3/2022). Ratusan ribu pelanggan Perumda Tugu Tirta atau PDAM Kota Malang mendapati air yang keruh.

Hal itu tampak dalam keluhan yang disampaikan warga melalui akun Instagram resmi PDAM Kota Malang, @perumdatugutirta. Total, ada 40 titik yang terdampak.

Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas mengatakan, air keruh terjadi karena banjir juga melanda Sumber Wendit, sumber tempa air PDAM itu berasal.

Sumber air yang berdekatan dengan sungai tidak mampu menampung air hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga air hujan dari sungai meluber ke instalasi penyaluran air bersih.

"Ketika hujan sudah reda baru kita bisa melakukan pengurasan di pipa-pipa kami, karena kemarin (14/3/2022) kemasukan air keruh," kata Muhlas saat ditemui pada Selasa (15/3/2022).

Hingga Selasa siang, pihaknya masih melakukan penanganan penyelesaian pembersihan.

"Kemarin (14/3/2022) sudah ditangani, untungnya kami gerak cepat kalau tidak beberapa hari pelayanan bisa tersendat," katanya.

Menurutnya, air keruh biasa terjadi ketika intensitas curah hujan tinggi. Dia menargetkan perbaikan aliran air segera teratasai.

Untuk mengantisipasi hal itu tidak terulang lagi, pihaknya akan meninggikan tanggul yang saat ini 4 meter menjadi 6 meter.

"Agar banjir sebesar itu tidak sampai masuk ke kita (instalasi air), akan bikin tanggul untuk mengamankan itu sehingga tidak sampai meluber ke wilayah sumber kita," katanya.

Pihaknya berharap kepada para pelanggan untuk bisa sabar terlebih dahulu.

Diketahui, hujan dengan intensitas yang tinggi melanda kawasan Kota Malang hingga menyebabkan banjir di sejumlah titik di daerah itu.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/15/205138478/dampak-banjir-di-malang-warga-kesulitan-air-bersih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke