Salin Artikel

Jembatan Penghubung Desa di Jember Ambruk, 45 KK Terisolasi

Akibatnya, sejumlah warga yang berada di Dusun Magersari terisolasi.

Jembatan tersebut ambruk saat hujan deras melanda Jember hingga sungai-sungai di dusun banjir.

“Itu jembatan kayu yang dibuat swadaya oleh warga,” kata warga Dusun Gondang, Achmad Fawaid pada Kompas.com via telepon.

Dia menjelaskan, jembatan tersebut berada sekitar 100 meter dari rumahnya.

Menurut Achmad, kawasan pemukiman warga berada di lereng Gunung Argopuro. Jika hujan lebat di atas lereng, maka sering terjadi banjir di bawah.

Fawaid mengaku tempat tinggalnya memang kerap menjadi langganan banjir setiap tahun.

“Kadang tidak ada hujan tapi diatas ada hujan, dampaknya banjir ke bawah,” tambah dia.

Disebut satu-satunya jalur

Menurut dia, jembatan yang berada di desa tersebut mulanya adalah jembatan beton.

Namun jembatan rusak karena terkena banjir. Akhirnya, warga selalu membuat jembatan dari kayu sebagai penghubung untuk aktivitas ke kecamatan.

“Warga kalau mau belanja lewat situ, jalur satu –satunya,” tambah dia.


Warga terisolasi

Dia mengaku ada sekitar 45 KK sampai 60 KK yang terisolasi karena jembatan ambruk.

Tidak ada alternatif jalan lain untuk menuju kecamatan.

“Setiap kali kena banjir, warga kerja bakti bangun jembatan darurat,” tambah dia.

Fawaid berharap agar ada jembatan baru yang dibangun secara permanen oleh pemerintah.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/09/085450478/jembatan-penghubung-desa-di-jember-ambruk-45-kk-terisolasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke