Salin Artikel

4 Desa di Kecamatan Porong Sidoarjo Terendam Banjir

Keempat desa yang terendam itu adalah Desa Pesawahan, Candipari, Wunut, dan Kedungsolo. Akibatnya, ribuan rumah penduduk terendam air setinggi 15-25 centimeter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo Dwijo Prawito mencatat, terdapat ribuan rumah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Porong tersebut.

"Wilayah yang banyak tergenang di Candipari dan Pesawahan, Pesawahan ada 829 KK, Candipari ada 873 KK, kemudian Desa Wunut 263 KK, serta Kedungsolo cuma dua ratusan," ungkap Dwijo kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu.

Dwijo mengaku, penanganan dini telah dilakukan. Satgas penanggulangan banjir telah mendirikan posko di dua desa, yakni Desa Pesawahan dan Candipari.

"Untuk kebutuhan MCK dan air bersih BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Baznas Sidoarjo," kata dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo Subandi telah melakukan peninjauan ke daerah terdampak banjir. Daerah itu, kata dia, memang menjadi langganan banjir saat musim hujan.

"Banjir ini rutin terjadi setiap tahun. Rata-rata ketinggian genangan air yang masuk ke halaman rumah warga antara 15 -25 centimeter," kata Subandi.

Untuk penanganan banjir, Pemkab Sidoarjo akan mengeruk kali di empat desa itu yang telah mulai dangkal.

Tahun ini, kata Subandi, normalisasi akan dilakukan di kali Desa Pesawahan. Langkah ini dinilai bisa memperlancar arus kali yang dangkal.

"Normalisasi itu, sudah masuk anggaran tahun ini. Triwulan ke II atau April sudah mulai dikerjakan. Termasuk normalisasi DAM kali yang dilewati empat desa itu. Kemudian nanti akan dibangun MCK di Desa Candipari dan Desa Pesawahan," papar dia.

Sebagai langkah seriusnya, lanjut Subandi, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo sudah diminta mengirimkan alat berat ke lokasi.

"Mungkin saat ini sudah dalam proses mengirim alat berat yang digunakan untuk normalisasi sungai di bendungan pesawahan. Sedangkan Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo bakal menggelontorkan bantuan sembako sebanyak 500 paket untuk warga korban langganan banjir tahunan itu," terang dia.

Tak hanya itu, Subandi juga telah meminta kepada Dinas Kesehatan agar mendirikan posko kesehatan di empat desa terdampak itu.

"Untuk mengantisipasi pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) bakal mendirikan Posko Kesehatan. Pemkab Sidoarjo juga mengupayakan ketersediaan air bersih untuk warga terdampak banjir lewat Baznas Sidoarjo. Semuanya ini adalah ikhtiar Pemkab untuk melindungi Warga Sidoarjo," tandas dia.

Sebelumnya, hujan deras yang terus mengguyur wilayah Sidoarjo beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah titik.

Salah satu warga terdampak banjir, Ali menyebut, banjir terjadi di Pesawahan sejak Minggu (28/2/2022). 

Banjir merendam rumah warga dengan ketinggian sekitar 25 centimeter.

“Selalu jadi langganan setiap tahun ini. Kondisi seperti ini sudah sering. Ketika hujan deras mengguyur lama, ya pasti banjir,” ucap Ali.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/02/164725778/4-desa-di-kecamatan-porong-sidoarjo-terendam-banjir

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com