Salin Artikel

Dianggap Paranormal, Pimpinan Kelompok Tunggal Jati Nusantara Kerap Didatangi Pasien dari Masyarakat Bawah hingga Bermobil

KOMPAS.com - Sosok Nur Hasan menjadi sorotan. Ia merupakan pimpinan Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang menggelar ritual berujung maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022).

Oleh warga di sekitar rumahnya, di Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Nur dikenal sebagai paranormal.

Nur Hasan membuka tempat praktik di rumahnya.

Tempat praktik itu hampir setiap hari dikunjungi tamu. Saat malam Jumat, jumlah tamu yang datang bisa sampai 20-an orang.

Sekretaris Desa Dukuh Mencek Budi Harto mengatakan, tamu-tamu yang datang ke rumah Nur Hasan tak cuma dari kalangan bawah. Banyak juga yang datang menggunakan mobil.

"Kalau Pak Hasan dulunya ini kerja di Malaysia. Terus 2010 itu pulang. Kayaknya setelah itu, dia dikenal sebagai paranormal," ucapnya, dikutip dari Surya.

Tempat pengobatan alternatif

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember AKBP Hery Purnomo menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Kelompok Tunggal Jati Nusantara ini merupakan tempat pengobatan alternatif.

Tujuan orang mendatangi rumah Hasan bermacam-macam. Ada yang ingin berkonsultasi tentang masalah ekonomi, rumah tangga, maupun kesehatan.

"Nah ini kesehatan secara fisik maupun batin. Bermacam-macamlah alasan orang yang datang dan bergabung," ujarnya, dilansir dari Surya.

Para pengikut Nur Hasan dulunya adalah seorang pasien. Banyak orang yang mengaku sembuh setelah datang ke tempat Hasan.

Kesembuhan itu kemudian diceritakan kepada orang-orang lain, sehingga cukup banyak yang tertarik menjadi pengikutnya.

Dewi Soleha (48), salah satu orangtua korban, menerangkan bahwa anaknya mengikuti Kelompok Tunggal Jati Nusantara karena ingin mencari ketenangan hati.

"Katanya mau mencari ketenangan hati, mau berubah," bebernya, Senin (14/2/2022), dikutip dari Surya.

Sebelum mengikuti kelompok itu, anaknya suka mengonsumsi minuman keras.

"Terus orangnya juga keras, tidak nurut sama saya. Dari situ, dia ingin berubah, terus diajak temannya untuk ikut kelompok itu supaya bisa berubah," tuturnya.

Setelah mengikuti kelompok itu, sifat anaknya mengalami perubahan.

"Memang tidak langsung berubah, setahun pertama belum. Namun setelahnya berubah, nurut sama saya. Terus dia bilang mendapat ketenangan hati," sebutnya.

Ditetapkan sebagai tersangka

Atas meninggalnya 11 orang dalam ritual di Pantai Payangan, Nur Hasan telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Terhadap saudara NH (Nur Hasan) kami tetapkan sebagai tersangka," ungkapnya dalam konferensi pers di Markas Polres Jember, Rabu (16/2/2022).

Hery menjelaskan, penetapan status tersangka ini usai timnya melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan memeriksa puluhan saksi terkait ritual maut itu.

Nur Hasan dijerat dengan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia.

Tersangka terancam hukuman 5 tahun penjara.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Priska Sari Pratiwi)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 4 FAKTA TERBARU Pimpinan Ritual Maut di Jember Seusai Jadi Tersangka: Punya Guru, Mantra dan Kidung

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/17/121457078/dianggap-paranormal-pimpinan-kelompok-tunggal-jati-nusantara-kerap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke