Salin Artikel

Masuk Daftar 40 Tokoh Berpengaruh Majalah Fortune Indonesia, Ini Kata Emil Dardak

Daftar 40 tokoh berusia di bawah 40 tahun ini berasal dari berbagai latar belakang. Ada pebisnis, eksekutif, seniman, olahragawan, penggerak sosial, hingga pejabat pemerintahan.

Dari dunia olahraga, ada nama pebulutangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii (34) dan Apriyani Rahayu (23).

Dari dunia entrepreneur, terdapat sejumlah pebisnis yang menjadi pencetus lahirnya produk atau layanan baru.

Kemudian, di sektor pemerintahan, terdapat nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim (37), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (34), hingga Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (37).

Saat dihubungi Kompas.com, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berterima kasih atas apresiasi terhadap kiprah generasi muda di berbagai profesi.

Menurutnya, bisa masuk dalam daftar 40 tokoh Indonesia berusia di bawah 40 yang mampu menjadi agen perubahan merupakan suatu kehormatan.

"Suatu kehormatan tentunya, bahwa ada apresiasi terhadap kiprah generasi muda di berbagai lini profesi," kata Emil melalui pesan instan WhatsApp, Rabu (16/2/2022) malam.

Ia meyakini, di Indonesia masih banyak para pemuda dan pemudi inspiratif yang bisa memberikan kontribusi besar untuk kemajuan Tanah Air di masa mendatang.

"Saya yakin sebenarnya banyak sekali pemuda pemudi yang inspiratif di Indonesia, dan ini harus menjadi kekuatan yang berjalan berdampingan dalam memajukan Indonesia," ucap Emil.

Saat ini, lanjut Emil, pemuda yang berusia di bawah 40 tahun masuk dalam definisi generasi milenial, yang dikaitkan dengan revolusi informasi dan perubahan lanskap global.

Tentunya, tantangan yang akan dihadapi generasi milenial tidak mudah. Terutama menyangkut pemulihan ekonomi dari krisis pandemi.


Oleh karena itu, ia juga berharap para generasi milenial lainnya mampu memenuhi harapan untuk bisa menjadi motor penggerak perubahan.

"Tantangan yang kita hadapi tidak mudah, terutama dalam memulihkan ekonomi dari krisis pandemi. Mmudah-mudahan generasi milenial Indonesia bisa memenuhi harapan untuk menjadi motor penggerak dalam menyongsong era post Covid-19 yang akan diwarnai banyak perubahan di berbagai lini kehidupan," tutur Emil.

Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah generasi Y atau milennial dan generasi Z mencapai 53 persen dari total populasi 272 juta jiwa.

Fakta tersebut memicu Fortune Indonesia untuk menyaring kandidat "40 Under 40" dengan ketat dan cermat.

Pandemi yang masih berlangsung hingga hari ini memang telah mengubah cara kita dalam berinteraksi, bertransaksi, berinvestasi, dan beraktivitas.

Sebagian di antara 40 Under 40 itu seakan mampu memberikan jawaban atas perubahan yang terjadi belakangan ini.

"Perjalanan mereka tidak mudah. Namun mereka tidak pernah menyerah. Mereka adalah pejuang yang berhasil menjadi pemenang," kata Winston Utomo, Founder & CEO IDN Media dalam keterangannya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/17/081424378/masuk-daftar-40-tokoh-berpengaruh-majalah-fortune-indonesia-ini-kata-emil

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com