Realisasi Investasi di Surabaya Capai 29,22 Triliun, Terbanyak Kedua di Indonesia

SURABAYA, KOMPAS.com - Kota Surabaya tercatat sebagai daerah dengan capaian investasi tertinggi kedua di Indonesia, yakni mencapai Rp 29,22 triliun pada tahun 2021.

Atas capaian itu, Kota Surabaya meraih penghargaan dari Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara pemberian penghargaan yang berlangsung di Jakarta, Rabu (16/02/2022).

"Terkait dengan investasi yang ada di Surabaya, Surabaya menjadi kota nomor dua di Indonesia yang sumbangsih investasinya besar. Totalnya sekitar Rp 29,22 triliun," kata Eri Cahyadi melalui keterangan tertulis, Rabu malam.

Eri mengungkapkan bahwa realisasi investasi di Kota Surabaya tahun 2021 meningkat dari tahun 2020. Saat itu, realisasi investasi hanya Rp 22,15 triliun.

Eri menjelaskan, realisasi investasi pada tahun 2021 berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 2,85 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 26,37 triliun.

"Ada 10 daerah yang mendapatkan penghargaan. Sedangkan nomor dua tertinggi adalah Surabaya. Dari 10 daerah itu akhirnya memenuhi target dari Presiden Joko Widodo untuk investasi yang masuk di Indonesia," jelas Eri.

Dia menjelaskan, penghargaan ini baru pertama kali dilaksanakan oleh Kementerian Investasi atau BKPM di masa pandemi Covid-19.

Mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya itu menyebutkan, realisasi investasi di Kota Pahlawan berasal dari beberapa sektor. Mulai dari investasi pembangunan seperti perumahan, transportasi, hotel, restoran, kesehatan hingga perdagangan.

Eri berharap, besarnya investasi yang masuk ke Surabaya dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Dengan investasi yang masuk besar ini, maka saya sampaikan kita harus banyak padat karya yang harus melibatkan orang Surabaya. Sehingga dengan investasi yang besar ini, seharusnya rakyat Surabaya bisa mendapatkan pekerjaan, lalu pengangguran dan kemiskinan harus berkurang," jelasnya.