Salin Artikel

Tolak Tambal Sulam, Warga Kota Blitar Iuran Cor Jalan yang Rusak

BLITAR, KOMPAS.com - Warga di lingkungan Santren, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjen kidul, Kota Blitar menolak perbaikan jalan rusak oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Blitar. Sebab, perbaikan itu hanya dilakukan dengan cara penambalan pada titik ruas yang rusak atau tambal sulam.

Warga menghendaki adanya pengaspalan ulang dengan kekuatan yang memadai karena ruas jalan di lingkungan mereka banyak dilalui oleh truk pengangkut pasir.

Mereka mengekspresikan penolakan itu dengan mengecor beberapa titik jalan yang berlubang dan menandainya dengan pohon pisang. Mereka menjaganya bergantian.

"Kalau hanya ditambal-tambal seperti itu, nggak sampai sehari juga sudah rusak. Jadi bagi warga itu percuma," kata Iwan Suganda, salah satu warga setempat yang sedang berjaga.

Menurut Iwan, Jalan Sawunggaling yang melintas di lingkungan mereka merupakan jalur yang cukup padat dan banyak dilalui kendaraan dari luar daerah. Jalan itu juga kerap dilalui truk bermuatan pasir yang membawa beban berat.

Iwan mengatakan, warga di tiga RW di lingkungan tersebut sepakat menolak penambalan jalan. Sebagai bentuk protes, warga sepakat menggunakan dana bersama yang berasal dari uang iuran untuk membeli pasir dan semen.

"Kemarin kami sudah beli 10 sak semen untuk mengecor dua titik yang berlubang cukup dalam itu. Hampir setiap malam kerusakan jalan di sini mengakibatkan kecelakaan," kata Iwan.

Joko Prasetyo, warga lainnya menambahkan, sebenarnya jalan yang rusak parah di lingkungan mereka tidak boleh dilalui truk bermuatan berat, termasuk truk pasir.

Warga sudah beberapa kali mencoba melarang truk pasir melintas, namun sopir truk ngotot melintas dengan alasan mereka sudah membayar kepada oknum petugas.


Warga berharap pemerintah melakukan pengecoran jalan tersebut jika tetap membiarkan truk-truk pasir melintas.

"Kalau tidak ada kejelasan, rencananya besok kami akan lakukan aksi penutupan jalan," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (14/2/2022) siang, belasan pekerja dari Dinas PU Kota Blitar telah siap melakukan penambalan jalan berlubang di Jalan Sawunggaling. Mereka hanya berdiam diri di teras rumah warga meskipun tong berisi aspal telah mereka panaskan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Blitar Suharyono mengakui bahwa pihaknya hanya mampu melakukan penambalan aspal yang berlubang.

"Dengan penambalan memang akan segera rusak lagi kalau kendaraan muatan berat tetap melewati jalur itu," kata dia.

Suharyono dapat memaklumi penolakan warga itu. Suharyono mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Polres Blitar Kota selaku pihak yang berwenang dalam rekayasa lalu lintas dan pemanfaatan jalan.

Menurutnya, Jalan Sawunggaling seharusnya tidak boleh dilalui kendaraan bermuatan berat karena sudah ada rambu-rambu yang melarang.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/14/233529278/tolak-tambal-sulam-warga-kota-blitar-iuran-cor-jalan-yang-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke