Salin Artikel

Lampu dan Sirene Pelintasan Kereta Api Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa Pasang Peringatan

Spanduk itu berisi peringatan bahwa lampu dan sirene peringatan di tiga pelintasan lokasinya saling berdekatan itu mati.

Bunyi peringatan yang tercetak pada spanduk berukuran 1,5 x 1 meter itu: "Awas...!!! Sirine Perlintasan Tidak Berfungsi. Pastikan Aman Sebelum Melintas".

Kepala Desa Pasirharjo Chusana mengatakan, pemasangan spanduk itu merupakan inisiatif warga untuk mencegah kecelakaan yang kerap terjadi di tiga pelintasan itu.

"Warga yang tidak tahu kalau lampu dan sirene peringatan mati akan cenderung tidak hati-hati," ujar Chusana kepada Kompas.com, Minggu.

"Jadi ketika fisik lampu dan sirene dapat dilihat jelas keberadaannya oleh pengguna jalan padahal mati, ini kami anggap pelintasan ini menjadi semakin rawan terjadinya kecelakaan," tambahnya.

Sebelumnya, kata dia, warga malah menginginkan agar lampu pelintasan dan sirene itu dicabut dari tempatnya agar tidak mengecoh pengguna jalan yang hendak melintas.

Apalagi, sudah cukup sering pemerintah desa menyampaikan persoalan itu kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Blitar, tetapi hingga kini belum ada tanggapan.

Padahal, lanjutnya, lampu dan sirene di tiga pelintasan itu sudah mati sejak lebih dari tujuh bulan lalu.

"Daripada disalahkan kalau kita cabut tiang lampu dan sirene, setelah salah satu pelintasan kembali menelan korban jiwa, maka warga sepakat untuk memasang banner peringatan," ujarnya.

Warga berharap, ujarnya, pengguna jalan yang hendak melintas membaca tulisan pada spanduk tersebut. Sehingga mereka tahu dan lebih hati-hati.

Pada Januari, sebuah mobil Honda Jazz ringsek tertabrak kereta api di salah satu pelintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Pasirharjo. Pengemudi mobil tersebut selamat dan hanya mengalami luka ringan.

Namun, kurang dari dua pekan kemudian, seorang remaja berusia 19 tahun tewas tertabrak kereta api di pelintasan yang lain di desa itu.

Pelintasan yang ada di Desa Pasirharjo, kata dia, adalah sebagian di antara pelintasan tanpa palang pintu yang paling rawan kecelakaan.

"Maka, ketika ada usulan agar tiang lampu dan sirene dicabut saja, kami juga dapat memahami karena ketika fisik peralatan lampu dan sirene jelas ada namun mati, ini justru semakin membahayakan," ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/14/071356978/lampu-dan-sirene-pelintasan-kereta-api-tak-kunjung-diperbaiki-warga-desa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke