353 Rumah untuk Korban Erupsi Semeru Selesai Dibangun

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan 353 unit rumah hunian tetap untuk korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Saat ini, pembangunan itu masih terus berlanjut.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat berkunjung ke lokasi pembangunan hunian tetap dan hunian sementara korban erupsi Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (11/2/2022).

Hunian tersebut dibangun sebagai tempat relokasi warga yang rumahnya rusak akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru pada Desember 2021.

Berbeda dengan hunian tetap, hunian sementara yang sudah dibangun sebanyak 208 unit dari target 600 unit. Hunian sementara itu dibangun oleh oleh 70 organisasi non-pemerintah.

Thoriq berharap, kompleks relokasi korban erupsi Semeru itu bisa ditempati pada Bulan April 2022 mendatang.

"Percepatan pembangunannya (hunian sementara dan hunian tetap) luar biasa, semoga bisa selesai sebelum Idul Fitri," kata Thoriq.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengusulkan kompleks tersebut diberi nama Bumi Semeru Damai (BSD). Menurutnya, nama itu merepresentasikan daerah itu yang tampak asri dan indah berada di lereng Semeru.

"Tadi seperti kata bupati, Pak Dandim sudah usul bahwa ini bisa diberi nama BSD," kata Khofifah saat berada di kompleks pembangunan hunian.

"Suasananya indah sekali. Saya rasa apa yang sudah disiapkan bupati adalah smart village yang bisa menjadi referensi," tambahnya.

Khofifah mengatakan, instalasi listrik dan saluran air akan segera masuk ke lokasi tersebut.

"Kalau diperhatikan, sudah ada tiang listrik maka listrik akan segera masuk. Begitu juga dengan aliran air," katanya.

Pada kesempatan itu, Khofifah juga meresmikan 50 hunian sementara untuk korban erupsi Gunung Semeru yang dibangun oleh tim Pramuka Jawa Timur.