Salin Artikel

Geger, Warga di Sidoarjo Mendapati Makam Perempuan yang Baru Meninggal Terbongkar, Tali Pocong Hilang

SURABAYA, KOMPAS.com - Warga di Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, digegerkan dengan pencurian tali pocong di Tempat Pemakaman Umum Desa Tulangan.

Makam Siti Kalsum yang meninggal pada Kamis (3/2/2022), diketahui berantakan pada Selasa (8/2/2022). Tali pocong jenazah hilang.

Kejadian itu diketahui pertama kali oleh Ibu Masama, warga setempat. Dia melihat ada satu kuburan yang keadaanya berantakan dan mencurigakan.

"Kemudian kejadian itu dilaporkan kepada Pak Kardi penjaga makam, kemudian diadakan pengecekan oleh petugas makam," ucap Kasubag Humas Polresta Sidoarjo, Ipda Tri Novi Handono saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (8/2/2022).

Setelah dilakukan pengecekan oleh penjaga makam, ternyata makam yang rusak adalah makam Siti Kalsum. Tali pocong bagian atas dan bagian bawah jenazah yang mendiami makam itu sudah hilang.

Novi menegaskan, tidak ada penyelidikan terkait kasus tersebut. Menurutnya, pihak keluarga almarhumah Siti Kalsum sudah menerima dengan ikhlas kejadian itu.

Makam sudah dirapikan oleh keluarga dan tali pocong yang hilang diganti dengan yang baru.

"Kemarin pukul 8.50 WIB pihak keluarganya atas nama Legiman sudah menerima dengan ikhlas atas kejadian itu dan kuburannya sudah rapi lagi. Mereka sudah tidak melaporkan ke polisi," papar Novi.

Novi juga menambahkan bahwa kejadian itu baru pertama kali terjadi di TPU Tulangan.

Makam sudah dijaga

Sementara itu, berdasarkan pengakuan Alam (38), warga setempat, makam tersebut sempat dijaga oleh pihak keluarga. Hal itu karena almarhumah meninggal tepat pada Kamis malam atau malam Jumat legi berdasarkan penanggalan Jawa.


Sebagian masyarakat menganggap tali pocong manusia yang meninggal pada hari itu bisa digunakan untuk kesaktian, seperti kekebalan tubuh dari benda tajam.

"Iya benar ada yang ngambil tali pocong almarhumah. Mungkin dibuat ngilmu ya. Kan meninggalnya malam Jumat legi, katanya bisa jadi kebal, Nggak mempan senjata apapun, " kata Alam.

Penjagaan oleh keluarga dilakukan secara bergantian. Sebelum kejadian, makam itu masih dijaga sampai sekitar pukul 2.00 WIB.

"Sebelumnya ada yang jaga dari keluarganya, tapi mungkin pas malam kejadian itu tidak jaga lagi," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/09/163954678/geger-warga-di-sidoarjo-mendapati-makam-perempuan-yang-baru-meninggal

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com