Salin Artikel

Detik-detik Kiai di Pamekasan Tertimpa Panggung Saat Berceramah

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Bulangan Timur, Kecamatan Pengantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (7/2/2022).

Video berdurasi 16 detik tersebut, tersebar melalui WhatsApp. Pada video tersebut tertulis YouTube nidha@media facebook Moh Hefni. 

Dalam video yang beredar tampak seorang kiai dengan baju berwarna putih sedang berceramah. Tiba-tiba panggung tempat dia berada ambruk karena diterjang angin kencang.

 

Pengeras suara setinggi orang dewasa di sebelah kiri kiai tersebut juga nyaris menimpa penceramah.

 

Dalam sekejap, jemaah pengajian menghampiri panggung tersebut dan berusaha memperbaikinya. 

 

Salah satu warga Ahmad Zaini mengatakan, pengajian sempat berhenti sejenak setelah angin kencang yang merobohkan panggung yang ditempati penceramah dan para undangan VIP.

 

 

Namun setelah diperbaiki lagi, pengajian kemudian dilanjutkan.

 

“Penceramahnya sempat bertanya kenapa panggungnya bergoyang. Tiba-tiba panggungnya ambruk karena diterjang angin. Untung tidak ambruk total hanya bagian depan sebelah kiri saja,” ujar Zaini melalui telepon seluler.  

 


 

 

Angin kencang juga merusak sejumlah bangunan di Desa Ponjanan Timur, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan.

 

Berdasarkan video yang beredar, dua bangunan rumah warga rusak parah.

 

Seng garasi yang diempas angin, menutupi seluruh atap kedua rumah tersebut. 

 

“Informasi yang saya terima, kejadian rumah tertimpa seng garasi itu di Desa Ponjanan Timur,” kata Ansori, salah satu warga Kecamatan Batumarmar. 

 

 

Menurut Ansori, sejak siang hingga sore, hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah utara Kabupaten Pamekasan seperti Kecamatan Waru dan Batumarmar.

 

Banyak dahan pohon patah, bahkan ada yang tumbang. Listrik juga mati dan baru hidup kembali jelang Maghrib. 

 

“Setahu saya tidak ada korban jiwa, tapi kerusakan rumah dan pohon tumbang cukup banyak,” imbuh Ansori.

 

 

Kordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan Budi Cahyono mengatakan, informasi terjadinya bencana angin kencang itu baru diterima pukul 19.00 WIB.

 

Pihaknya belum memastikan kerusakan akibat angin kencang tersebut.

 

“Kami baru dapat informasi bencana angin kencang tersebut. Karena kondisinya sudah malam dan lokasinya jauh di utara Pamekasan, baru besok pagi kami ke lokasi,” ungkap Budi Cahyono. 

 

Camat Batumarmar Muhammad Lutfi saat dikonfirmasi juga belum tahu pasti kerusakan apa yang terjadi akibat peristiwa tersebut.

 

Lutfi juga belum sampai ke lokasi karena sedang tidak berada di Kecamatan Batumarmar. 

 

“Besok akan saya laporkan karena saya belum tahu di sebelah mana kerjadiannya. Kebetulan saya sedang tidak di Kecamatan Batumarmar sekarang,” katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/08/073832978/detik-detik-kiai-di-pamekasan-tertimpa-panggung-saat-berceramah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com