Salin Artikel

Khofifah dan Eri Cahyadi Tinjau 2 Tempat Isoter di Surabaya, Pastikan Siap Layani Pasien Covid-19

Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, tempat isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak digunakan untuk melayani pasien gejala ringan.

Eri mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala menjalani isolasi di tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Sebenarnya isoman di rumah itu boleh. Tapi, kalau ada keluarga, istri, suami atau anaknya yang negatif, itu kan kasihan kalau sampai tertular. Kemudian kalau di rumah, pastinya kan tidak memenuhi syarat untuk isolasi," kata Eri, Senin.

Eri memastikan, fasilitas isoter yang ada di HAH dan RS Lapangan Tembak kini jauh lebih baik.

Seperti halnya di Gedung Shafa HAH, ada dokter dan perawat yang siaga 24 jam. Selain itu, ada fasilitas penunjang lainnya, seperti WiFi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih dan tempat olahraga.

"Di HAH bisa kita lihat, sudah bersih. Saya juga mohon maaf kepada warga Surabaya, kemarin kami melakukan perbaikan, namun kasus Covid-19 melonjak, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Tapi, tadi setelah perbaikan selesai, Bu Gubernur (Khofifah) bilang kalau ini nyaman dibuat isoter," ujar Eri.

Eri memaparkan, kapasitas tempat tidur di Gedung Shafa dan Zam-zam HAH, total 500 unit. Sedangkan di RS Lapangan Tembak ada 250 tempat tidur.

Menurut dia, kapasitas di dua tempat isoter ini sudah mencukupi. Jika kasus pasien Covid-19 nantinya melebihi kapasitas, akan disediakan tempat isolasi di Gelora Bung Tomo (GBT).

Eri mengatakan, tempat isoter ini dikhususkan bagi warga Surabaya.

"Kalau isoman di rumah kan kita kesulitan memantaunya, oleh karena itu saya harapkan agar warga yang dinyatakan positif dan tanpa gejala, bisa melakukan isolasi di dua tempat isoter ini. Jangan di RS, kalau sudah parah baru dirujuk ke RS, kalau ringan jangan," ucap Eri.

Eri juga meminta masyarakat memperketat protokol kesehatan (prokes). Meskipun pemkot telah menyediakan tempat isoter, masyarakat harus mengimbanginya dengan pengetatan prokes.


Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pelayanan isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak.

Menurut orang nomor satu di Jatim tersebut, pelayanan isoter harus ditingkatkan dan dimaksimalkan lagi, agar pasien yang dirawat dapat terlayani dengan baik.

Ia juga mengimbau kepada warga Surabaya, agar melakukan isolasi mandiri di isoter yang telah disediakan oleh Pemkot Surabaya.

Menurutnya, pelayanan untuk pasien Covid-19 di isoter akan jauh lebih baik dan lebih cepat sembuh.

"Yang gejala ringan, tolong jangan ke RS. Lebih baik untuk datang ke tempat isoter yang dikelola oleh Pemkot Surabaya. Di sini (isoter) akan membuat pasien lebih confident (percaya diri) dan fasilitasnya pun lengkap sekali. Bahkan ada ruangan VIP-nya, ini isoternya keren sekali," kata Gubernur Khofifah.

Khofifah mengimbau, supaya masyarakat memperketat prokes dan saling menguatkan satu sama lain.

Selain itu, ia juga meminta kepada jajaran Forkopimda Surabaya dan Jatim untuk menggerakkan kembali relawan Kampung Tangguh. PPKM mikro di perkampungan juga diaktifkan kembali.

"Testing dan tracing kita Insya Allah terbaik dari daftar WHO (world health organization), keberhasilan ini berkat kerjasama dan sinergitas juga dibantu oleh jajaran TNI/Polri. Kita akan terus berkoordinasi untuk menggiatkan kembali penyekatan, supaya Covid-19 dapat terkendali," tutur Khofifah.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/07/180700678/khofifah-dan-eri-cahyadi-tinjau-2-tempat-isoter-di-surabaya-pastikan-siap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke