Salin Artikel

Kasus Covid-19 Naik, Kota Blitar Tak Lagi Zona Hijau

Penurunan zona ini seiring peningkatan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir.

Juru bicara Satgas Covid-19 Jawa Timur Makhyan Jibril Al Farabi mengonfirmasi penurunan zona risiko Kota Blitar dari hijau ke kuning.

"Iya benar, saat ini di Jawa Timur semua masuk zona kuning berdasarkan peta risiko Satgas Covid-19 Nasional," kata Jibril saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (5/2/2022).

Selain turun ke zona kuning, kata Jibril, Kota Blitar juga turun dari PPKM Level 1 menjadi PPKM Level 2.

Dengan demikian, kata dia, Kota Blitar akan segera menjalankan PPKM Level 2 setelah berakhirnya masa berlaku Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 6 Tahun 2022 tentang perpanjangan PPKM di Jawa dan Bali pada 7 Februari nanti.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar Toto Robandiyo mengatakan, penurunan zona itu diyakini karena bertambahnya kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. 

"Resminya seperti apa kami belum mendengar. Tapi kalau turun ke kuning mungkin saja berkaitan dengan banyaknya kasus akhir-akhir ini meskipun banyak indikator yang digunakan dalam penentuan gradasi zonasi itu," ujar Toto kepada Kompas.com.

Toto membenarkan tambahan delapan kasus konfirmasi baru pada Jumat (4/2/2022) yang menurutnya berasal dari kegiatan pelacakan dari kasus-kasus sebelumnya pada pekan lalu.

Kota Blitar selama ini dianggap berhasil melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 dan ditetapkan sebagai daerah percontohan penerapan PPKM Level 1 pada Oktober tahun lalu.

Tidak hanya itu, pertengahan Januari lalu Kota Blitar mendapatkan predikat sebagai zona hijau risiko penularan Covid-19 dan merupakan daerah satu-satunya di Jawa Timur yang berstatus zona hijau.

Namun sejak awal pekan lalu, kasus konfirmasi Covid-19 mulai bermunculan di Kota Blitar dan terdapat setidaknya tiga klaster penularan Covid-19 di tiga sekolah, yaitu SMK Farmasi Indonesia Putera, STM Islam, dan SMP Negeri 1.

Hingga Jumat, kasus aktif Covid-19 Kota Blitar menjadi 10 setelah terjadi penambahan kasus sebanyak 8 dan dikurangi 1 pasien yang sembuh.

Dari kegiatan pelacakan, sebanyak 92 orang masuk daftar warga yang sedang dalam pantauan. Total akumulasi kasus Kota Blitar saat ini 7.017 dan kasus kematian 268.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/05/162750878/kasus-covid-19-naik-kota-blitar-tak-lagi-zona-hijau

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com