Salin Artikel

Pantau Harga Minyak Goreng di Kediri, Polisi Patroli di Gudang Distributor hingga Media Sosial

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Girindra Wardana mengatakan, sejumlah personel diterjunkan dalam patroli rutin.

Patroli digelar untuk mncegah tak ada penimbunan stok hingga gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kita sudah lakukan patroli berkala terkait fluktuasi harga sembako," ujar Wardana pada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Patroli tersebut menurutnya tidak hanya dilakukan di pusat perbelanjaan modern atau pasar tradisional, tetapi juga pada gudang-gudang distributor.

Bahkan, patroli rutin juga dilakukan pada sektor siber untuk pengawasan harga di loka pasar hingga media sosial.

Dalam melakukan pengawasan tersebut, polisi tetap berkoordinasi dengan dinas perindustrian dan perdagangan setempat.

"Koordinasi dengan Disperindag terus jalan," jelasnya.

Harga minyak goreng di pasar masih Rp 18.000 per liter

Sejak 1 Februari, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit.

Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 tersebut memuat harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, serta minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Meski demikian, masih banyak masyarakat yang mengeluh karena kesulitan menemukan minyak goreng dengan harga HET tersebut.

Sutrisno, salah seorang warga mengatakan, harga minyak goreng di pasar tradisional masih relatif jauh dari HET itu.

"Di pasar masih Rp 18.000 per liter," ujarnya.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Kediri Salim Darmawan mengatakan, kondisi yang terjadi saat ini merupakan masa transisi perubahan harga lama ke harga baru.

"Dan juga masalah pasokan yang belum normal," ujar Darmawan.

Terutama untuk pasar tradisional, menurutnya memang membutuhkan perhatian ekstra.

Pengawasan terhadap sektor ini menurutnya cukup kompleks dibandingkan dengan ritel modern dan pasar swalayan.

Meski demikian, kata dia, mayoritas merek produsen minyak goreng di Kota Kediri sudah taat peraturan dengan menyesuaikan harga baru.

Sehingga dalam waktu dekat, kata dia, pasar akan sepenuhnya mengikuti harga baru sesuai HET yang ditentukan pemerintah.

"Insya Allah dalam waktu yang tidak terlalu lama stok akan kembali normal dengan harga sesuai HET Permendag," kata Salim.

Ada pun kebutuhan minyak goreng rata-rata untuk wilayah Kota Kediri sebanyak 236.986 liter per bulan.

"Itu berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Kota Kediri tahun 2019," jelas Salim.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/05/085449778/pantau-harga-minyak-goreng-di-kediri-polisi-patroli-di-gudang-distributor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke