Salin Artikel

Klaster Sekolah di Blitar Bermunculan, Kali Ini Siswa di SMPN 1 yang Diketahui Positif Covid-19

BLITAR, KOMPAS.com - Klaster sebaran Covid-19 di sekolah di Kota Blitar bermunculan. Kali ini, kasus sebaran Covid-19 ditemukan di SMP Negeri 1 Kota Blitar.

Satu kelas di sekolah itu diliburkan menyusul adanya satu siswa yang positif Covid-19.

"Mulai hari ini kita liburkan selama satu pekan ke depan, tapi hanya untuk kelas VII-D karena salah satu siswa kelas itu positif Covid-19," ujar Wakil Kepala SMP Negeri 1 Kota Blitar, Akhiyadi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (3/2/2022) sore.

Menurut Akhiyadi, siswa laki-laki yang positif Covid-19 itu merupakan warga Kota Blitar. Akhir pekan lalu, dia melakukan perjalanan ke luar kota bersama keluarganya.

Sepulang dari perjalanan itu, siswa tersebut mengalami gejala tidak enak badan dan tidak masuk sekolah pada hari Senin (31/1/2022).

"Hari Selasa libur, jadi tidak masuk juga. Baru kemarin, Rabu, pihak keluarga menyampaikan kepada kami bahwa siswa tersebut terkonfirmasi positif Covid-19," tuturnya.

Akhiyadi melanjutkan, sesuai standar operasional prosedur (SOP), pihaknya meliburkan kegiatan pembelajaran untuk kelas VII-D, tempat siswa yang terkonfirmasi positif itu bersekolah.

"Jadi mulai hari ini tadi, sementara kelas VII-D belajar jarak jauh secara daring untuk sementara," ujarnya.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Blitar, Toto Robandriyo mengatakan, pihaknya akan segera mengambil langkah guna mencegah terjadinya penularan lebih luas di lingkungan sekolah.

"Pihak sekolah sudah benar meliburkan sementara kelas tempat siswa tersebut. Sementara akan kita lakukan observasi pada siswa lainnya," ujar Toto kepada Kompas.com.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, Dharma Setiawan mengaku sudah mendengar informasi adanya kasus baru di SMPN 1.

"Akan kita lakukan pengecekan lebih dalam dulu, besok kami infokan hasilnya," kata dia.

Dharma mengakui, munculnya kembali kasus Covid-19 di Kota Blitar karena sedang terjadi gelombang ketiga penularan Covid-19 yang ditandai oleh penyebaran varian Omicron.

Sebelumnya, klaster sebaran Covid-19 terdeteksi di SMK Farmasi di Jalan Kelud akhir pekan lalu. Hasil pelacakan kontak erat mendeteksi delapan siswa lainnya juga terkonfirmasi positif meskipun semuanya berasal dari luar kota.

Selain itu, pelacakan terhadap keluarga mendapati adik dari salah satu siswa itu terkonfirmasi positif Covid-19. Adiknya itu bersekolah di Sekolah Teknik Menengah Islam (STMI). Hasil pelacakan kontak erat di STMI menunjukkan 17 siswa reaktif tes antigen.

Pada Oktober tahun lalu, Kota Blitar ditetapkan sebagai daerah percontohan pelaksanaan PPKM Level 1. Tiga pekan lalu, Kota Blitar juga mendapatkan predikat zona hijau risiko penularan Covid-19, predikat yang masih disandang hingga kini.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/03/165928278/klaster-sekolah-di-blitar-bermunculan-kali-ini-siswa-di-smpn-1-yang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com