Salin Artikel

Telaga Sarangan Magetan: Asal-usul, Rute Menuju Lokasi, dan Harga Tiket

Telaga Sarangan yang juga disebut Telaga Pasir ini merupakan telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Dengan ketinggian tersebut, Telaga Sarangan menawarkan pemandangan eksotis dan hawa yang sejuk bagi setiap pengunjungnya.

Rute Menuju Telaga Sarangan

Telaga Sarangan berada di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Lokasinya berada sekitar 16 kilometer sebelah barat kota Magetan, 206 kilometer dari Kota Surabaya, dan 60,5 kilometer dari Kota Solo.

Rute menuju Telaga Sarangan bisa ditempuh dari arah Kota Magetan maupun dari Solo.

Pengunjung berasal dari Surabaya atau timur Magetan, harus masuk Kota Magetan terlebih dahulu.

Setelah masuk Kota Magetan, pengunjung diarahkan melewati Jalan Raya Sarangan. Dari kota Magetan hanya perlu waktu sekitar 41 menit untuk sampai ke Telaga Sarangan.

Sedangkan pengunjung yang berasal dari Solo tidak perlu masuk Kota Magetan terlebih dahulu.

Rute tercepat ke Telaga Sarangan dari arah Solo yaitu melalui Jalan Raya Matesih-Tawangmangu, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 51 menit.

Pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua untuk berkunjung ke Telaga Sarangan.

Namun, kondisi kendaraan harus dalam keadaan prima, mengingat jalurnya yang menanjak dan menurun tajam.

Harga Tiket Masuk Telaga Sarangan

Sebagaimana tempat wisata pada umumnya, pengunjung harus membayar sejumlah uang untuk dapat menikmati keindahan di Telaga Sarangan.

Harga tiket masuk Telaga Sarangan sebesar Rp 20.000 untuk dewasa, dan Rp 15.000 untuk anak-anak.

Selain itu ada juga biaya parkir kendaraan, yaitu sekitar Rp 5.000 untuk roda dua, dan Rp 10.000 untuk roda empat.

Selain itu, pengunjung juga bisa mengelilingi Telaga Sarangan dengan speedboat.

Harga yang dipatok untuk naik speedboat ini sekitar Rp 60.000 untuk satu kali putaran, dan Rp 150.000 untuk tiga kali putaran.

Adapun satu speedboat bisa dinaiki hingga 3-4 orang.

Di tengah telaga ini terdapat pulau yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar.

Menurut mitos yang berkembang, pulau tersebut diyakini sebagai tempat persemayaman roh leluhur Telaga Sarangan, yaitu Kiai Pasir dan Nyai Pasir.

Konon, Kiai Pasir dan Nyai Pasir hidup sebagai sepasang suami istri yang kisahnya diyakini sebagai asal-usul Telaga Sarangan.

Hidup di lereng Gunung Lawu, keduanya tak kunjung diberi momongan sehingga bersemedi untuk dapat memiliki anak.

Permohonan mereka diterima, dan tidak berselang lama Nyai Pasir hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Joko Lelung.

Suatu hari, Kiai Pasir dan Nyai Pasir bersemedi lagi untuk meminta kesehatan dan umur panjang.

Dalam semedi itu, keduanya mendapat wangsit agar memakan telur yang ditemukan di ladang jika ingin berumur panjang.

Berikutnya Nyai Pasir pun menemukan telur tersebut, lalu dimasak dan dimakan berdua dengan suaminya.

Namun setelah makan telur itu, tubuh keduanya mendadak gatal-gatal, dan saat digaruk justru menimbulkan lecet di sekujur tubuh.

Kemudian Kiai Pasir dan Nyai Pasir berubah menjadi sosok naga yang sangat besar.

Keduanya berguling-guling di pasir sehingga menimbukan cerukan yang makin lama makin besar.

Dari cerukan itu keluar air yang sangat deras dan menggenang.

Kedua naga tersebut lantas berniat untuk membuat cerukan semakin dalam dan besar agar Gunung Lawu tenggelam.

Mengetahui niat buruk kedua orang tuanya itu, Joko Lelung lantas bersemedi memohon agar niat buruk itu tidak terwujud.

Permohonan Joko Lelung dikabulkan. Lambat laun kedua naga itu mulai tenang dan tidak berguling lagi.

Bahkan kedua naga yang sebelumnya adalah Kiai Pasir dan Nyai Pasir itu lambat laun berubah menjadi makhluk tak kasat mata.

Sedangkan cerukan yang ditimbulkan itu menjadi genangan air yang luas, yang sekarang dikenal dengan Telaga Sarangan.

Sumber:
Kompas.com
Tribunnews.com
Magetan.go.id

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/01/145259078/telaga-sarangan-magetan-asal-usul-rute-menuju-lokasi-dan-harga-tiket

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke