Salin Artikel

Korban Investasi Bodong Minta Aset Tersangka IR Disita untuk Pengembalian Uang Ganti Rugi

TUBAN, KOMPAS.com - Korban investasi bodong yang direkrut oleh tersangka IR (22), reseller dari investasi bodong di Lamongan, ternyata tersebar di sejumlah daerah.

Pada Minggu (30/1/2022), puluhan korban dari Kabupaten Malang dan beberapa kota lainnya di Jawa Timur, berunjuk rasa mendatangi rumah IR di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Sendangharjo, Tuban.

Mereka meminta pihak kepolisian agar memberikan hukuman yang seadil-adilnya kepada IR. Selain itu, mereka juga meminta seluruh aset yang dimiliki oleh IR disita untuk pembayaran ganti kerugian para korban yang mencapai miliaran rupiah.

Karina (26), salah seorang korban mengaku datang dari Kabupaten Malang bersama 15 orang korban lainnya untuk menagih janji tersangka.

"Kasus ini saya mengalami kerugian sebesar Rp 152 juta. Adapun dari jumlah itu transaksi awal dilakukan pada Bulan Nopember 2021," kata Karina.

Hal senada disampaikan oleh Ilham (27), korban yang mengalami kerugian sebesar Rp 28 juta. Dia ikut mendatangi rumah IR demi menagih janji dan berharap uangnya bisa dikembalikan.

"Kalau awal-awal memang uang saya kembali. Tapi akhir-akhir ini nggak, sekitar Rp 28 juta uang saya nggak kembali," kata Ilham, Senin (31/1/2022).

Dia berharap kepada pihak kepolisian, agar tersangka diadili secara adil dan aset milik IR disita untuk dikembalikan kepada korban.

Mereka mengaku belum puas lantaran selama ini aset tersangka yang dibeli dari uang para korban ini sangat banyak. Mulai dari beberapa unit mobil, rumah, motor serta banyak lagi perhiasan emas.

"Kami belum puas ya, kalau IR ini ditetapkan sebagai tersangka. Karena, sejauh ini aset yang dibeli IR dari uang member ini sangat banyak," terangnya.


Sebelumnya, Penyidik Satreskrim Polres Tuban kembali menetapkan satu orang berinisial IR (22), warga Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sebagai tersangka kasus penipuan berkedok investasi.

Tersangka IR merupakan reseller investasi yang dikelola oleh Samudra Zahratul Bilad (21), mahasiswa asal Lamongan, yang sudah lebih dulu menjadi tersangka oleh Polres Lamongan.

Perempuan muda itu diamankan oleh tim penyidik Satreskrim Polres Tuban di rumahnya setelah adanya pemeriksaan saksi-saksi serta gelar perkara kasus penipuan yang dilakukan oleh IR pada Sabtu (29/1/2022).

Kasatreskrim Polres Tuban, AKP M Adhi Makayasa menyampaikan, kronologi penipuan itu berawal ketika pelapor atau korban diberitahu temannya berinisial E dan D terkait titip investasi yang dikelola oleh IR.

Pelapor pun tertarik dengan investasi tersebut dan langsung menghubungi IR sendiri melalui aplikasi Whatsapp untuk menanyakan perihal investasi yang diinformasikan oleh temannya.

"Tersangka IR menjelaskan terkait investasi tersebut berupa saham yang akan dikelola oleh IR sendiri," kata AKP Adhi Makayasa, Minggu, (30/1/2022).

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/31/142904478/korban-investasi-bodong-minta-aset-tersangka-ir-disita-untuk-pengembalian

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com