Salin Artikel

Satu Siswi SMK di Blitar Positif Covid-19, Sekolah Diliburkan 5 Hari

Kasus positif Covid-19 pada perempuan berusia 19 tahun itu menjadi kasus kedua di Kota Blitar setelah tiga bulan nol kasus. 

Sekretaris Satgas Covid-19 Toto Robandriyo mengatakan, siswi tersebut terkonfirmasi Covid-19 pada Jumat (28/1/2022) setelah merasakan gejala selama beberapa hari sebelumnya.

"Informasi yang kami terima yang bersangkutan sudah merasa tidak enak badan beberapa hari tapi tetap masuk sekolah. Setelah dites swab ternyata hasilnya positif," kata Toto kepada wartawan, Senin (31/1/2022).

Langkah Satgas, kata Toto, adalah meminta pihak sekolah memulangkan seluruh siswa pada hari ini karena akan sejumlah kelas akan disterilisasi.

"Untuk siswa yang ada di kelas di mana siswa itu berada akan dilakukan testing dan diliburkan selama lima hari ke depan," ujar Toto.

Selama libur, kata dia, siswa kelas yang dimaksud akan dipantau perkembangan kesehatannya.

Toto tidak menyebutkan berapa jumlah kontak erat dari kasus siswi SMK tersebut. Namun data dari Dinas Kesehatan menyebutkan, penambahan jumlah kontak erat dari 7 orang menjadi 23 per Senin ini.

Terkait sumber penularan, Toto tidak dapat memastikan.

Namun, menurutnya, banyak siswa SMK tersebut yang berasal dari luar daerah dan pulang ke daerah asal masing-masing setiap akhir pekan.

Dihubungi terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Blitar, Solikin, mengatakan, pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kota Blitar terkait temuan kasus Covid-19 di sekolah tersebut.

Solikin memastikan mengikuti apapun keputusan Satgas termasuk jika harus menutup sementara sekolah tersebut dari kegiatan pembelajaran tatap muka.

"Kita akan ikuti apa pun keputusan Gugus Tugas atau pun Dinas Kesehatan. Kalau memang harus di-lockdown akan kita lockdown," kata Solikin.

Pada kesempatan itu, Solikin meminta kepada seluruh sekolah yang ada di bawah naungan pihaknya agar menjadikan kasus tersebut sebagai pengingat untuk meningkatkan kembali kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.

"Dan kepada siswa-siswi SMA di Blitar saya minta untuk membatasi aktivitas keluar rumah setelah selesai mengikuti jam pelajaran di sekolah," kata dia.

Kota Blitar diketahui mendapatkan sejumlah penghargaan karena dinilai berhasil menangani pandemi Covid-19.

Pada Oktober 2021, Satgas Covid-19 Pusat menetapkan Kota Blitar sebagai daerah percontohan pemberlakuan PPKM Level 1.

Awal pekan lalu, Satgas Covid-19 berdasarkan aplikasi BLC menetapkan Kota Blitar sebagai satu-satunya daerah zona hijau risiko penularan Covid-19.

Namun pada Kamis (27/1/2022), muncul kasus Covid-19 pertama setelah lebih dari tiga bulan tanpa kasus.

Kasus pertama itu berasal dari seorang perempuan berusia 20 tahun yang baru saja tiba dari perjalanan ke Jakarta.

Dua hari kemudian, Sabtu (29/1/2022), muncul kasus baru sehingga kasus aktif Covid-19 Kota Blitar kini menjadi dua kasus.

Hingga Minggu (30/1/2022), akumulasi kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Blitar sebanyak 7.008 dengan kasus kematian sebanyak 268.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/31/125347478/satu-siswi-smk-di-blitar-positif-covid-19-sekolah-diliburkan-5-hari

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com