Salin Artikel

Seorang Lansia di Sidoarjo Terpapar Omicron, Rasakan Gejala Batuk dan Sakit Kepala

KOMPAS.com - Seorang lansia berusia sekitar 74 tahun di Sidoarjo, Jawa Timur, terpapar Covid-19 varian Omicron. Pasien itu sempat merasakan gejala batuk dan sakit kepala saat diketahui terinfeksi Covid-19.

"Gejalanya dia cuma batuk kecil, tubuhnya terasa sakit semua, kemudian sakit kepala. Itu saja. Komorbidnya ada hipertensi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr Syaf Satriawarman saat dihubungi, Senin (24/1/2022) malam.

Kini, pasien tersebut sudah sembuh berdasarkan hasil tes swab ulang.

"Pasien juga sudah sembuh, sekarang sudah kembali ke rumah dan tinggal menjalani karantina 10 hari," ujar Syaf.

Dinas Kesehatan Sidoarjo juga telah melakukan melakukan pelacakan kontak erat terhadap pasien itu. Semua keluarga maupun orang yang pernah kontak erat sudah dites. Hasilnya, semua dinyatakan negatif Covid-19.

Diduga akibat transmisi lokal

Lansia itu diketahui terinfeksi Covid-19 varian Omicron setelah datang ke rumah sakit untuk berobat. Di rumah sakit, lansia itu lantas di tes cepat antigen. Karena hasilnya positif, tes dilanjutkan dengan PCR dan hasilnya juga positif.

Sampel dari pasien tersebut lalu dikirim ke laboratorium di Surabaya untuk memastikan apakah pasien tersebut terpapar varian Omicron atau tidak.

"Setelah hasilnya keluar, ternyata positif terpapar varian Omicron. Ya, kita kaget juga," ucap Syaf.

Berdasarkan hasil penelusuran riwayat, pasien itu belum pernah melakukan perjalanan jauh maupun ke luar negeri. Karena itu, pasien itu diduga terpapar varian Omicron dari lingkungan sekitar atau transmisi lokal.

"Ini transmisi lokal, karena bukan dari perjalanan jauh atau dari luar negeri," jelas Syaf.


Belum vaksin

Sementara itu, lansia yang terpapar Omicron itu belum pernah disuntik vaksin Covid-19. Hal ini yang diduga menjadi penyebab pasien akhirnya terinfeksi Omicron dan merasakan gejala batuk serta sakit kepala.

Rencananya, setelah menjalani isolasi mandiri di rumah, lansia itu akan segera mengikuti program vaksinasi.

"Ini nanti setelah 10 hari (isolasi mandiri) dia akan divaksin," ucap Syaf.

Sementara itu, hingga Senin (24/1/2022) kasus aktif Covid-19 di Sidoarjo tercatat ada 19 pasien. Pihaknya berharap seluruh warga Kabupaten Sidoarjo tetap waspada dan meningkatkan disiplin protokol kesehatan.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor Priska Sari Pratiwi)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/25/070848778/seorang-lansia-di-sidoarjo-terpapar-omicron-rasakan-gejala-batuk-dan-sakit

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com