Salin Artikel

Diduga Kelelahan, Mahasiswa Ubaya Meninggal Saat Mendaki Gunung Penanggungan, Ini Penjelasan Kampus

Menurut penuturan Humas Ubaya, Hayuning Purnama, Erfando meninggal saat mengikuti kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Mapaus Adventure Training di Kawasan Perhutani Trawas Mojokerto.

Kronologi

Hayuning menjelaskan, Erfando bersama 11 orang anggota lainnya mulanya berkemah di kawasan Perhutani Trawas, Mojokerto mulai tanggal 19 sampai 20 Januari 2022.

Kegiatan itu kemudian berlanjut dengan pendakian ke Gunung Penanggungan hingga 23 Januari 2022.

“Info yang kami dapatkan pada tanggal 22 Januari pukul 10 malam almarhum menyatakan kelelahan. Kemudian panitia menghubungi Ranger Gunung Penanggungan untuk evakuasi,” kata Hayuning ketika dihubungi Kompas.com, Senin (24/1/22) pagi.

“Nah, evakuasi paling mendekati dengan ambulans kan pos 1. Setibanya di pos 1 tenaga medis mengonfirmasi yang bersangkutan tidak bernyawa," lanjutnya.

Jenazah lalu dibawa ke Puskesmas Trawas dan dipindahkan ke RSUD Prof dr. Soekandar, Mojosari, Mojokerto.

Diduga karena kelelahan

Oleh dokter, Erfando dinyatakan meninggal pada pukul 01.00 WIB dini hari.

Menurut pihak Ubaya, Erfando diduga meninggal akibat kelelahan.

“Karena kelelahan, menurut informasi yang kami terima tidak ditemukan luka apa pun, kecuali sempat tergores ranting saja sedikit di bagian perut, almarhum tergores ranting karena kelelahan lalu jatuh duduk,” kata Hayuning.


Lebih lanjut, Hayuning memastikan bahwa pihak Ubaya bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

“Kami menyatakan duka mendalam atas berpulangnya salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi. Kami bertanggung jawab penuh atas seluruh pembiayaan mulai dari rumah sakit hingga nanti (Senin) sore pemakaman,” ucap Hayuning.

Evaluasi

Pihak kampus juga akan melakukan evaluasi untuk meminimalkan kejadian yang tidak diinginkan.

“Kegiatan ini bukan pertama kali dilakukan, Tapi memang kejadian ini sedang jadi pembahasan di internal kami untuk mengevaluasi kegiatan tersebut lebih baik ke depan," ujar dia.

Rektor Universitas Surabaya Dr. Ir. Benny Lianto juga menyatakan duka cita mendalam atas kejadian tersebut.

Ia kembali menegaskan bahwa Ubaya akan bertanggung jawab penuh atas peristiwa itu.

"Acara ini semua sudah direncanakan dengan baik dan sesuai prosedur. Namun kejadian ini sungguh di luar kemampuan kita. Ubaya bertanggung jawab penuh terhadap kejadian ini," kata Benny.

Menurut informasi dari pihak keluarga, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Wonorejo, Senin (24/01/22) sore.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Rizka Putra Perdana)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/24/145049478/diduga-kelelahan-mahasiswa-ubaya-meninggal-saat-mendaki-gunung-penanggungan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com