Salin Artikel

Khusus Tangani ODGJ, Posyandu Waluyo Jiwo Blitar Turunkan Rujukan Pasien ke RSJ

Tingginya jumlah penderita gangguan jiwa (ODGJ) menjadi salah satu alasan Posyandu Waluyo Jiwo di Desa Bacem itu berdiri pada 2017.

"Memang saya dan beberapa relawan bertekad mendirikan posyandu ini dengan dukungan dari pemerintah desa dan dinas kesehatan karena kami melihat jumlah warga yang mengalami gangguan jiwa terus meningkat," ujar Ketua Posyandu Waluyo Jiwo Rubail Usman di Balai Desa Bacem, Kamis (20/1/2022).

Hari itu, Usman dan relawan Waluyo Jiwo terlihat sibuk mendampingi belasan ODGJ yang sedang memamerkan sejumlah keterampilan yang selama ini mereka pelajari. Kesibukan itu mereka hadapi guna menyambut kunjungan Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono.

"Kebetulan ketika ada kunjungan ini yang bisa datang malah sedikit. Jumlah binaan kami ada 34 orang sebenarnya," ujar Usman.

Mereka kebanyakan adalah pria dengan rentang usia mulai dari 17 tahun hingga warga usia lanjut di atas 70 tahun.

Usman kembali menuturkan latar belakang pendirian Posyandu Waluyo Jiwo dan kenaikan jumlah warga yang mengalami gangguan jiwa di Desa Bacem dan sekitarnya.

Menurutnya, sejak lima tahun lalu, jumlah warga penderita gangguan jiwa di desanya terus bertambah. Ada saja insiden ODGJ mengamuk atau kabur dari rumah mereka.

Di sisi lain, kata dia, banyak dari mereka yang setelah pulang dari rumah sakit jiwa (RSJ) segera mengalami persoalan yang sama, seperti mengamuk, meninggalkan rumah, atau tidak mendapatkan perawatan yang baik.

"Tentu ada masalah sosial, tapi apa? Yang jelas dari hari ke hari jumlah ODGJ meningkat," kata Usman.

Kata Usman, saat ini di lima desa di Kecamatan Ponggok termasuk Desa Bacem terdapat setidaknya 68 ODGJ. Dari jumlah itu, hanya separuh dari mereka yang bersedia mengikuti kegiatan rutin di Posyandu Waluyo Jiwo.

Sebenarnya jumlah ODGJ di wilayah itu lebih dari 68 orang, hanya saja masih banyak yang tidak terdata.

"Kenapa banyak yang tidak terdata, karena banyak keluarga yang merasa malu jika salah satu anggota keluarganya diketahui sebagai ODGJ," ujar Usman.


Kurangi tingkat rujukan ke RSJ

Usman mengatakan, beragam kegiatan rutin yang dikerjakan Posyandu Waluyo Jiwo memiliki tujuan, antara lain menurunkan angka rujukan ODGJ ke RSJ.

"Tugas kami bagaimana caranya ODGJ tidak lagi perlu dikirim ke RSJ dan cukup berada di sini," jelasnya.

Usman mengeklaim, sejauh ini dari 34 ODGJ tersebut hanya enam orang yang pernah dirujuk ke RSJ Lawang, Kabupaten Malang.

"Sisanya Alhamdulillah dapat kami jaga tetap ada di bawah binaan kami," ujarnya.

Usman mengungkapkan, tujuan jangka panjang terkait penanganan ODGJ, yaitu memberikan kemampuan untuk berbaur dalam masyarakat.

Di Posyandu Waluyo Jiwo, sejumlah kegiatan rutin dirancang mencapai tujuan tersebut. Sekali dalam sebulan pada Kamis di pekan ketiga, para ODGJ berkumpul untuk melakukan serangkaian kegiatan.

Diawali dengan senam bersama, pemeriksaan kesehatan hingga pelayanan kebersihan seperti pemotongan dan pengeramasan rambut.

Selebihnya, kata Usman, mereka juga mendapatkan latihan keterampilan sesuai dengan minat masing-masing seperti menggambar, membuat kerajinan, dan membatik.

"Kami juga membantu pemberian obat rutin bagi mereka seminggu sekali," kata Usman.

Pada kesempatan itu, Kapolres Blitar Kota Argowiyono mengapresiasi keberadaan posyandu kejiwaan yang ada di Desa Bacem.

Argo menggarisbawahi peran penting posyandu kesehatan jiwa seperti Waluyo Jiwo dalam merawat dan memberikan perhatian hingga pelatihan kepada ODGJ.

Menurutnya, masyarakat harus memberikan perhatian kepada warga yang mengalami masalah kesehatan jiwa. Kegagalan melakukan hal itu, kata dia, dapat menimbulkan masalah kamtibmas seperti yang baru saja terjadi di Kabupaten Kediri.

"Polisi juga harus terlibat dalam masalah ini. Saya apresiasi Polsek Ponggok. Nanti saya minta Polsek lain juga terlibat dalam penanganan ODGJ," ujar Argo.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/21/114048878/khusus-tangani-odgj-posyandu-waluyo-jiwo-blitar-turunkan-rujukan-pasien-ke

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke