Banjir tersebut terjadi karena beberapa sungai seperti Sungai Hardisingat, Sungai Kolokoso dan Sungai Bendo Krosok tidak kuat menampung debit air.
Akibatnya, beberapa desa di Kecamatan Tarokan dan sebagian di Kecamatan Grogol seperti Desa Grogol, Desa Cerme, Desa Sumberjo, Desa Wonoasri, Desa Gambyok & Desa Plosolanang terdampak bencana itu.
Luapan air masuk ke permukiman warga dengan ketinggian air beragam, hingga sekitar 60 sentimeter.
Misalnya di wilayah Dusun Grogol Etan, Desa Grogol di mana ada 30 rumah terdampak.
Meski tidak ada korban jiwa, beberapa warga yang rumahnya tergenang, Kamis malam, sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Kediri Saefudin Fathan mengatakan, saat ini ketinggian air terus menyusut dan kondisi mulai normal kembali.
"Ketinggian air sudah turun tapi masih ada beberapa titik genangan," ujar Saefudin Fathan pada Kompas.com, Jumat (21/1/2022).
Meski demikian petugas gabungan dari berbagai unsur masih berada di lokasi untuk terus memantau kondisi.
https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/21/110146978/hujan-lebat-puluhan-rumah-di-kediri-terdampak-banjir
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan