Salin Artikel

Siswa SMP di Gresik Diduga Dikeroyok Kakak Kelas Saat PTM, Dinas Pendidikan Terjunkan Tim

MI diduga dianiaya oleh beberapa orang kakak kelasnya hingga mengalami sejumlah  luka di tubuhnya.

Tindak kekerasan itu terjadi ketika MI mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah, Senin (17/1/2022).

Dinas Pendidikan kirimkan tim

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Hariyanto mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya dugaan pengeroyokan terhadap salah seorang siswa di SMPN 8 Gresik.

Tindakan tersebut diduga dilakukan oleh beberapa orang kakak kelas MI di sekolahan.

"Kemarin kami sudah mengirimkan tim ke sana (SMPN 8 Gresik). Insya Allah sudah ada jalan keluar," ujar Hariyanto, saat dikonfirmasi, Rabu (19/1/2022).

Mencoba memediasi

Hariyanto menjelaskan, tim perwakilan dari Dinas Pendidikan yang dikirimkan ke SMPN 8 Gresik mencoba untuk menjembatani.

Tujuannya, supaya pihak-pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut berkenan untuk menyelesaikan kasus secara kekeluargaan dan tidak sampai berlanjut ke ranah hukum.

"Semoga tidak (sampai jalur hukum). Kami harap diselesaikan dengan mediasi, dengan melibatkan berbagai pihak," tutur Hariyanto.


Tetap disanksi

Kendati berharap kasus dugaan kekerasan di sekolah tersebut berakhir dengan mediasi, namun Hariyanto menegaskan bakal tetap menjatuhkan sanksi kepada para terduga pelaku tindak penganiayaan dan kekerasan terhadap MI.

Hukuman yang diterapkan bakal disesuaikan dengan aturan yang ada.

"Pasti ada (hukuman yang diberikan), itu kebijakan sekolah, sudah diatur (dalam peraturan yang berlaku)," ucap Hariyanto.

Penjelasan polisi

Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki saat dikonfirmasi terpisah, mengatakan, sudah menerima laporan dari pihak orangtua korban.

Polisi kini masih menunggu inisiatif dari pihak sekolah, yang hendak mengumpulkan para orangtua murid-murid terkait.

Wahyu menegaskan, bakal memanggil terduga pelaku dan perwakilan dari pihak sekolah, awal pekan depan.

"Untuk pelaku dan pihak sekolah, rencananya akan kami panggil Senin (24/1/2022) mendatang. Karena dari pihak sekolah, hari ini atau besok (20/1/2022) kepala sekolah bakal mengumpulkan wali murid dan wali kelas. Entah mau mediasi dulu atau seperti apa," kata Wahyu.

Adapun MI diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh beberapa orang kakak kelasnya di SMPN 8 Gresik, Driyorejo.

Terduga pelaku diperkirakan berjumlah enam hingga delapan orang siswa. Kejadian tersebut berlangsung ketika jam istirahat, sekitar pukul 09.30 WIB, Senin (17/1/2022) lalu.

Pada saat itu, MI yang sedang berada di dalam ruangan kelas, kemudian dihampiri oleh terduga pelaku untuk diajak keluar.

Ketika berada di samping kelas, mereka sempat adu mulut. MI kemudian dipukul dan ditendang oleh para terduga pelaku.

Akibat kekerasan tersebut, MI mengalami luka sobek di bagian mata kiri dan juga memar di hidung. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/19/142505178/siswa-smp-di-gresik-diduga-dikeroyok-kakak-kelas-saat-ptm-dinas-pendidikan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com