Salin Artikel

Pembangunan Pasar Besar Batu Diprediksi Rampung Lebih Cepat dari Target

Proses pembongkaran bangunan pasar sudah dilakukan sejak akhir tahun 2021 lalu.

Dari pantauan Kompas.com  di lokasi pasar, terlihat beberapa alat berat berupa ekskavator.

Selain itu, terdapat truk-truk pengangkut material bangunan.

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, pembongkaran bangunan pasar dimulai dari unit lima hingga ke bawah.

Proses selanjutnya yakni cut and fill atau penyesuaian pemerataan tanah.

"Setelah selesai semua berikutnya dilakukan peletakan batu pertama bersama Bu Gubernur karena ini proyek Pemerintah Pusat masuk dalam Perpres," kata Punjul, Rabu (19/1/2022).

Bisa selesai lebih cepat dari target

Punjul menyampaikan bahwa mulanya, target pembangunan pasar menelan waktu sekitar 16 bulan.

Tetapi menurutnya jika proses pembongkaran berjalan dengan lancar tanpa kendala maka waktu pembangunan diharapkan hanya memakan waktu selama 12 bulan.

"Yang penting tidak ada masalah dan bisa terselesaikan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh Kementerian (PUPR) bersama pemborong," ujarnya.

Kenyamanan pedagang

Menurutnya percepatan pembangunan pasar ini dilakukan demi kenyamanan para pedagang.

Di sisi lain, masa jabatan Wali Kota Batu dan wakilnya akan berakhir pada tahun 2022 ini.

"Lebih cepat lebih baik, saat ini seluruh pedagang sudah pindah semua dari pasar di tempat relokasi di sekitar Stadion Brantas, Alhamdulillah ini partisipasi mereka untuk pembangunan Kota Batu luar biasa, jadi jangan lama-lama," katanya.


Kabid Perdagangan Diskumdag Kota Batu Nurbianto mengatakan, untuk progres dari tahap pembongkaran bangunan pasar sudah rampung sekitar 70 persen.

Diperkirakan, untuk tahap tersebut selesai pada akhir bulan Januari ini.

"Karena itu kan material bangunannya dilelang, nilainya Rp 2,1 miliar (menjadi pemasukan daerah), ada ratusan kios jadi butuh waktu pengambilan materialnya," ungkapnya.

Nantinya di awal Februari akan dilakukan pengerjaan cut and fill atau timbun dan keruk sesuai elevasi tanah yang dibutuhkan yang ada di Detail Engineering Design (DED). Nurbianto memperkirakan tahapan itu membutuhkan waktu sekitar dua minggu.

"Sehingga pembangunan awal sekitar pertengahan bulan Februari," katanya.

Perlu diketahui pemenang tender dari pembangunan pasar yakni PT Sasmito asal Surabaya dengan harga penawaran terkoreksi Rp 151,5 miliar dari pagu anggaran sebesar Rp 199,98 miliar dari anggaran APBN.

Nurbianto berharap para pedagang tidak usah khawatir terhadap kapabilitas dari kontraktor yang membangun pasar.

Menurutnya PT Sasmito telah memiliki pengalaman pengerjaan konstruksi bangunan besar.

"Mereka punya pengalaman mengerjakan pembangunan fisik seperti kampus dan pasar di daerah lain," tutup dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/19/131308378/pembangunan-pasar-besar-batu-diprediksi-rampung-lebih-cepat-dari-target

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com