Salin Artikel

10 Oleh-oleh Khas Malang yang Wajib Dibawa Pulang, Tidak Hanya Apel Manalagi

KOMPAS.com - Menjelajahi wisata Malang memang menyenangkan namun tidak lengkap jika pulang tanpa membawa oleh-oleh.

Meski Malang mendapat julukan Kota Apel, wisatawan tak melulu harus membawa pulang apel manalagi.

Ada berbagai pilihan oleh-oleh khas Malang yang bisa dibawa pulang, seperti dirangkum Kompas.com berikut ini.

Olahan apel satu ini sering sekali dijadikan buah tangan dari Kota Malang.

Memiliki rasa manis dan segar, minuman sari apel khas Malang dibuat buah apel asli.

Namun wisatawan harus pintar memilih produk sari apel yang berkualitas dan tanpa bahan pengawet.

Produk sari apel khas Malang ini dijual mulai dari Rp 25.000 sampai Rp 50.000 per kotak.

Salah satu cemilan khas Malang lainnya adalah aneka keripik buah.

Dengan berbagai macam jenis buah yang diolah menjadi keripik tentunya keripik apel yang menjadi primadona.

Banyaknya buah berkualitas tinggi menjadikan rasa keripik buah khas Malang terasa lebih manis dan renyah.

Harga keripik buah ini bervariasi tergantung kemasan yaitu mulai Rp 6.500 sampai Rp 85.000.

Malang Strudel menjadi kue kekinian yang biasa dibawa pulang oleh wisatawan.

Renyahnya kue pastry berlapis dengan berbagai rasa isian ini menjadi oleh-oleh hits sejak tahun 2014.

Malang Strudel dijual dalam kemasan kotak mulai dari harga Rp 40.000 hingga Rp 128.000.

Malang tak hanya identik dengan apel saja namun juga olahan bakso yang terkenal sedap.

Untuk penggemar bakso khas Malang, wisatawan bisa membawa pulang panganan ini dalam bentuk beku.

Ada beberapa pilihan merek dan kemasan bakso malang beku yang bisa dibeli dengan harga mulai Rp 35.000.

Keripik kentang khas Malang bukan berbahan baku kentang, namun dari umbi bernama gadung.

Diolah khusus dengan menghilangkan racunnya, keripik kentang ini menjadi cemilan yang disukai karena rasa renyah dan gurihnya.

Keripik kentang yang terkenal bermerk Macan yang dijual mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 70.000.

Selain keripik kentang, cemilan gurih lainnya yang bisa dijadikan oleh-oleh khas Malang adalah keripik ceker.

Dibuat dari kulit kaki ayam atau ceker yang dibumbui, rasa keripik ceker ini cukup membuatnya laris manis.

Harga keripik ceker cukup beragam tergantung kemasan yaitu mulai dari Rp 20.000.

Pia mangkok juga menjadi oleh-oleh legendaris dari kota Malang yang wajib dibawa pulang.

Panganan ini sudah ada sejak tahun 1959 dengan rasa klasik berisi kacang hijau.

Kini Pia Malang juga memiliki beragam pilihan rasa lain seperti keju, coklat, durian, dan green tea.

Harga pia mangkok khas Malang mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 90.000 rupiah per kotak.

Madu Klanceng khas malang terkenal karena khasiatnya untuk menjaga kesehatan.
Hal ini membuat harga madu Klanceng memang sedikit lebih mahal dari madu biasa.

Meski begitu, wisatawan harus jeli untuk memilih mana madu Klanceng murni dan tanpa campuran apapun.

Dikemas dalam botol berbagai kemasan, wisatawan bisa membawa pulang madu Klanceng mulai dari harga Rp 100.000.

Carang mas adalah olahan ubi yang diserut dan dicampur dengan gula jawa yang dibentuk bulat dan kemudian digoreng.

Carang mas ini mirip dengan panganan grubi dari Magelang, namun serutannya jauh lebih besar.

Carang mas yang berwarna coklat keemasan ini juga cocok jadi oleh-oleh apabila berkunjung ke Malang.

Harga carang mas mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 50.000 tergantung kemasannya.

Selain makanan, ada juga souvenir khas kota Malang yaitu keramik Dinoyo.

Keramik dalam berbagai ukuran ini sangat cantik apabila dijadikan pajangan atau pot bagi tanaman hias.

Harga yang ditawarkan di keramik Dinoyo ini juga cukup beragam, mulai dari puluhan hingga jutaan rupiah.

Sumber:
Instagram. com
kompas.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/18/202605778/10-oleh-oleh-khas-malang-yang-wajib-dibawa-pulang-tidak-hanya-apel-manalagi

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com