Salin Artikel

Pencuri Pakaian Dalam Istrinya Terekam Video Warga, Pria di Blitar Lapor ke Polisi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang pengusaha jual beli sepeda motor bekas di Blitar, Jawa Timur, IP (38), melapor ke polisi atas kasus dugaan pencurian pakaian dalam yang menimpa istrinya, KN (36).

Kepada wartawan usai membuat laporan ke Kantor Polsek Kanigoro, IP mengaku istrinya sudah mulai kehilangan pakaian dalam yang sedang dijemur sejak hampir satu tahun terakhir.

"Yang dicuri itu ya BH, ya celana dalam. Kalau dijumlah banyak sekali, lebih kalau dua lusin," ujar IP, Senin (17/1/2022).

IP mengatakan, pencuri diduga mengambil pakaian dalam milik istrinya saat sedang dijemur di depan sebuah toko di samping showroom sepeda motor miliknya di Jalan Kusuma Bangsa, Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Meski berulang kali kehilangan, IP dan istrinya tak langsung melapor ke polisi karena merasa malu.

Namun ia akhirnya terpaksa melapor ke polisi lantaran sudah tidak tahan pada perbuatan pencuri yang tidak menunjukkan tanda akan berhenti.

Aksi direkam video

IP mengungkapkan, sejumlah tetangganya yang berjualan buah-buahan di showroom miliknya beberapa kali mengetahui aksi pencurian pakaian dalam istrinya.

Namun pedagang buah itu merasa takut untuk menegur.

IP lantas meminta pedagang buah di seberang jalan untuk merekam aksi pencurian jika pencuri hendak beraksi.

"Nah, kemarin benar pencuri itu beraksi dan pedagang buah di seberang jalan berhasil merekam pencurian itu," ujar IP.

Pada rekaman video berdurasi 1 menit 15 detik yang diterima Kompas.com, terlihat seorang pria memarkir sepeda motor di samping sebuah jemuran yang diletakkan di pinggir jalan raya yang cukup ramai.

Memakai celana pendek dan kaus serba hitam, pria tersebut duduk di lantai teras persis di belakang jemuran tempat istri IP menjemur pakaiannya.

Wajah pria tersebut sulit dikenali lantaran video diambil dari seberang jalan. Ditambah lagi, pria tersebut mengenakan helm dan masker.

Menjelang berakhirnya rekaman video, pada menit ke 1 lebih 9 detik, pria tersebut berdiri dan menaiki sepeda motornya. Namun beberapa saat sebelum meninggalkan lokasi, terlihat tangan kiri pria itu meraih jemuran.

Berbekal bukti rekaman video aksi pencurian pakaian dalam istrinya, IP merasa lebih percaya diri melapor ke pihak kepolisian.

"Saya berharap pencuri segera tertangkap dan istri saya tidak lagi kehilangan BH dan celana dalamnya," kata IP.

IP juga berharap polisi dapat segera menangkap pelaku karena rekaman video itu sempat merekam nomor polisi sepeda motor yang digunakan oleh pelaku.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kanigoro AKP Tri Wahyudi membenarkan adanya laporan warga yang mengaku kehilangan pakaian dalam saat dijemur.

"Akan kita selidiki," ujarnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/17/165651578/pencuri-pakaian-dalam-istrinya-terekam-video-warga-pria-di-blitar-lapor-ke

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com