Salin Artikel

Pulang dari Hongkong, Seorang Pekerja Migran Asal Madiun Diduga Terpapar Varian Omicron

Perempuan yang berprofesi sebagai pekerja migran di Hongkong itu kini dirawat intensif di RSUD Dolopo Kabupaten Madiun sejak Jumat (7/1/2022).

Direktur RSUD Dolopo dr Purnomo Hadi membenarkan adanya satu pasien diduga terpapar Covid-19 varian Omicron.

“Ada satu nona berinisial S warga Kabupaten Madiun terindikasi dia positif Covid-19 dari tes PCR. Setelah dilakukan pemeriksaan berkelanjutan di Lab Unair Surabaya ini mengarah pada varian Omicron,” kata Purnomo saat dikonfirmasi, Jumat (14/1/2022).

Purnomo menuturkan, S diketahui positif Covid-19 setelah menjalani tes antigen di salah satu puskesmas sepekan lalu. Perempuan itu diwajibkan menjalani tes bebas Covid-19 karena akan menggelar hajatan.

Setelah dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat antigen, S dirujuk ke RSUD Dolopo. S lalu menjalani pemeriksaan tes usap PCR dan dinyatakan positif Covid-19.

Hasil pemeriksaan itu dibawa ke Laboratorium Unair Surabaya, hasilnya mengarah kepada varian Omicron.

Purnomo sengaja membawa sampel itu ke Laboratorium Unair karena pasien tersebut memiliki CT Value rendah, di angka 24. Selain itu, perempuan itu juga baru pulang dari luar negeri. 

Meski begitu, untuk memastikan pasien itu terkonfirmasi positif Omicron, harus ada pemeriksaan lanjutan dari Kementerian Kesehatan.

Sat ini, pasien itu dalam kondisi sehat. Pasien itu ditempatkan di ruang isolasi khusus.

“Pasien ini kondisinya bagus dan tidak bergejala,” jelas Purnomo.

Jangan Panik

Purnomo meminta warga tidak panik dengan temuan satu pasien diduga terpapar Omicron. Pasalnya aneka varian Covid-19 dari Delta hingga Omicron tidak bisa dihindari.

Apalagi saat ini varian Omicron penyebaran sudah terjadi di berbagai negara di dunia. Tak hanya itu, daya tular Omicron lebih masif dari varian lain.

Hanya saja daya serang ke organ tubuh manusia sifatnya rendah bagi warga yang sudah divaksin.

“Omicron ini tidak bisa dihindari. Penularannya sangat kuat. Bahwa penularan lima kali daripada varian lain,” ujar Purnomo.


Menurut Purnomo, tim medis sudah mempersiapkan diri jika varian Omicron masuk ke Kabupaten Madiun.

“Tim dan dokter kita semua sudah siap menghadapi kalau omicron datang. Kami berikan pelayanan dan penanganan karena rumah sakit harus hadir dan siap menghadapi omicron,” jelas Purnomo.

Ia menambahkan saat ini RSUD Dolopo merawat dua pasien covid-19. Rinciannya satu dengan varian Delta dan satu terduga varian Omicron.

Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus, sebanyak 162 tempat tidur sudah disiapkan merawat pasien yang terpapar covid-19.

“Kami siap melakukan isolasi terpusat bagi warga yang berkontak dengan pasien berinisial S,” demikian Purnomo

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/14/224003778/pulang-dari-hongkong-seorang-pekerja-migran-asal-madiun-diduga-terpapar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com