Salin Artikel

Lansia di Jember Meninggal 3 Hari Usai Divaksin, Dinkes Lakukan Investigasi

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, dr Lilik Lailiyah menjelaskan, masih menginvestigasi penyebab kematian lansia tersebut.

Menurutnya, Ms memang memiliki riwayat hipertensi atau penyakit darah tinggi. Namun saat proses screening sebelum vaksin, petugas memastikan Ms dalam kondisi baik. 

“Petugas sudah melakukan screening sesuai SOP, sepertinya memang punya riwayat hipertensi,” kata Lilik kepada Kompas.com via telepon, Jumat (14/1/2022).

Menurut dia, hasil screening saat itu menunjukkan tensi darah lansia 160. Selain itu, kondisinya saat itu masih sehat dan bisa untuk divaksin.

Petugas pun tetap melakukan vaksinasi pada lansia tersebut karena kondisi kesehatan memang memungkinkan.

Setelah itu, kata dia, petugas kesehatan setempat juga sudah melakukan observasi pada Ms usai divaksin.

Hasilnya, tidak ada gejala apapun yang dialami.

Namun dua hari setelah mendapat vaksin, lansia itu baru merasakan sejumlah gejala seperti mual dan muntah.

Ms bahkan sempat jatuh usai meminum obat hingga akhirnya meninggal dunia.

Lilik belum bisa memastikan apakah lansia itu meninggal akibat vaksin. Sebab, gejala yang dirasakan itu biasanya terjadi beberapa saat setelah mendapat vaksin.

Sementara pada kasus Ms, gejala baru dirasakan dua hari setelah mendapat vaksin.

“Biasanya langsung pada hari itu atau setidaknya satu hari setelah vaksin (ada gejala),” papar dia.

Pihaknya kini masih melakukan investigasi terkait penyebab kematian Ms. 

Ia mengimbau pada masyarakat agar tak takut divaksin karena membantu meningkatkan kekebalan tubuh manusia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/14/135042678/lansia-di-jember-meninggal-3-hari-usai-divaksin-dinkes-lakukan-investigasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke