Salin Artikel

Pasta Gigi Palsu Beredar di Surabaya, Ini Perbedaan dengan Pasta Gigi Asli

Ternyata praktik penjualan pasta gigi palsu tersebut telah berlangsung sejak tahun lalu.

"Dari penyidikan terungkap, pelaku telah berioerasi sejak November 2021," ungkap Kanitreskrim Polsek Tenggilis Mejoyo Ipda Deddie Setiawan.

Berbeda dari pasta gigi asli

Menurutnya ada perbedaan dari pasta gigi asli dan palsu tersebut.

Sehingga masyarakat pun mulai menaruh curiga dengan beredarnya barang itu.

Deddie mengatakan, kemasan pasta gigi palsu sudah memudar meski memang mencatut nama merek terkenal.

Selain itu dari segi rasa, pasta gigi ini juga berbeda dari yang asli.

Berdasarkan temuan tersebutm tim kemudian melakukan penyelidikan hingga menemukan lokasi produksi.

"Kami lantas melakukan penggerebekan terhadap dua tersangka serta menyita barang bukti yang ada di rumah itu," kata Deddie.

Deddie menjelaskan, pasta gigi palsu itu rupanya diproduksi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kendangsari Gang VI, Surabaya.

Di sana, polisi menangkap dua orang pelaku yakni Mochamad Syarif (22) dan Yudi alias Wae (41).

Polisi juga masih memburu seorang pemodal berinisial JH.

Mereka mendapatkan keuntungan bersih Rp 15 juta dari aksinya itu.

"Kalau untung bersih diperkirakan Rp 15 juta. Sementara kalau dihitung semua ya kemungkinan bisa di atas itu, sampai puluhan juta," ujarnya.

Petugas pun menyita sejumlah barang bukti dari TKP.

Yakni dua karung tepung, beberapa botol cairan busa dan pemutih, satu botol cairan rasa mint, ratusan kemasan pasta gigi, serta lakban kuning berlogo Unilever.

"Ada juga barang bukti tambahan, yakni alat suntikan yang digunakan mengisi bahan ke dalam kemasan. Kemudian, alat pemanas untuk menutup kemasan bawah," ungkap Deddie.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Andi Hartik)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/14/062311578/pasta-gigi-palsu-beredar-di-surabaya-ini-perbedaan-dengan-pasta-gigi-asli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke