Salin Artikel

8 Fakta Menarik Surabaya, Kota Termacet di Indonesia yang Kalahkan Jakarta

Surabaya sebagai kota paling macet itu berdasarkan hasil kajian yang dirilis oleh INRIX yang bertajuk Global Traffic Scorecard 2021.

Dalam penelitian itu, INRIX mengkaji volume lalu lintas di 1000 kota di dunia. Lima kota besar di Indonesia masuk dalam jajaran kota termacet di dunia.

Lima kota termacet di Indonesia yaitu:

  1. Surabaya
  2. Jakarta
  3. Denpasar
  4. Malang
  5. Bogor

Secara nasional, Surabaya dinobatkan sebagai kota termacet. Sementara secara global, Surabaya menempati urutan ke 41 kota termacet di dunia.

Fakta-fakta Menarik Tentang Surabaya

Menjadi kota termacet membuktikan bahwa Surabaya merupakan salah satu kota sibuk di Indonesia maupun di dunia.

Terang saja, sebagai ibu kora Provinsi Jawa Timur, Surabaya memiliki banyak fakta menarik yang membuat orang tertarik berkunjung atau bahkan bertempat tinggal di sana.

Berikut beberapa 8 fakta Surabaya:

1. Kota Terbesar Kedua di Indonesia

Kota Metropolitan di Jawa Timur dengan luas 274.06 kilometer persegi ini menjadi pusat kegiatan perdagangan dan industri.

Sejumlah kantor pusat perusahaan-perusahaan besar berada di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, hingga PT PAL.

Surabaya juga memiliki kawasan industri sekala besar seperti di Surabaya Industrial Eestate Rungkut (SIER) dan di Margomulyo.

Kondisi tersebut membuat penduduk Surabaya mayoritas bekerja di bidang jasa, industri, dan perdagangan.

2. Kota Pahlawan

Surabaya juga dikenal sebagai kota perjuangan. Peristiwa besar di masa lalu yang membidani kelahiran Indonesia terjadi di kota ini.

Salah satu peristiwa besar itu disebut Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945.

Berbekal bambu runcing dan senjata seadanya, arek-arek Suroboyo tidak gentar menghadapi tentara Sekutu dan Belanda yang bermaksud menguasai kembali pulau Jawa.

Peristiwa ini kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. Dari peristiwa ini pula Surabaya dijuluki sebagai Kota Pahlawan.

3. Bahasa Suroboyoan

Meskipun berada di wilayah Jawa Timur, namun bahasa Suroboyoan tampak berbeda dibanding bahasa Jawa pada umumnya di daerah lain.

Di masa lalu, bahasa Suroboyoan dianggap sebagai bahasa yang kasar dan tidak sopan, yang jauh dari gaya bahasa Jawa ala Solo-Yogya yang cenderung halus.

Namun, belakangan banyak penelitian menyebutkan bahwa anggapan itu sempit dan hanya mengacu pada keadaan di masa lalu.

Padahal, gaya bahasa Suroboyoan justru memberikan kesan akrab, asyik, keren, identik dengan anak muda, dan berselera humor.

Tak hanya itu, bahasa Suroboyoan cenderung egaliter, tidak rumit, tidak kaku, blak-blakan, jujur, dan lebih berani dalam menyampaikan pesan.

4. Kuliner Khas Surabaya

Surabaya pun demikian. Ada banyak sekali makanan khas Surabaya yang akan terasa lebih nikmat jika disantap sambil menikmati suasana kotanya.

Makanan khas Surabaya salah satunya rawon. Rawon merupakan berkuah yang diberi irisan daging sapi dengan bumbu khasnya yaitu keluak.

Rawon Surabaya biasanya dihidangkan dengan nasi, sambal, tauge mentah, serta kerupuk udang sebagai pelengkap.

Makanan khas Surabaya berikutnya adalah Rujak Cingur. Dinamakan demikian karena rujak ini dilengkapi dengan irisan cingur atau moncong sapi yang direbus.

Rujak cingur khas Surabaya berisi buah-buahan mulai timun hingga kedondong, lalu ditambah sayuran dan tauge.

Sayur dan buah itu kemudian disiram dengan bumbu kacang yang ditambah petis udang .

5. Festival Jepang Yosakoi

Festival ini sudah diselenggarakan sejak tahun 2003 dan masih terus berlangsung setiap tahun hingga saat ini.



Dalam festival ini akan dilombakan tarian Jepang Yosakoi, yaitu tari tradisional dari Kota Kochi di Jepang. Ini termasuk tarian energik yang dipentaskan oleh 25 orang dalam satu tim.

Para peserta yang ikut lomba tari Yosakoi berasal dari seluruh wilayah Jawa Timur. Mereka terdiri dari pelajar SD-SMA, perguruan tinggi, hingga masyarakat umum.

6. Jembatan Suramadu

Fakta menarik Surabaya berikutnya yaitu adanya Jembatan Suramadu atau Surabaya dan Madura.

Jembatan Suramadu merupakan jembatan penyeberangan yang menghubungkan antara Surabaya di Pulau Jawa dengan Pulau Madura.

Jembatan bernama resmi Jembatan Nasional Suramadu ini dibangun sejak tahun 2003. Pembangunan selesai dan diresmikan pada 10 Juni 2009.

Jembatan Suramadu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Panjang totalnya 5.438 meter.

7. Bonek

Bonek adalah singkatan dari Bondho Nekat atau modal nekat. Bonek julukan untuk suporter pria, sementara suporter wanita bernama Bonita atau Bonek wanita.

Istilah Bonek sendiri sudah ada sejak tahun 1988, yang dimunculkan dalam pemberitaan sebuah harian pagi di sana.

Bonek selalu setia mendukung setiap pertandingan Persebaya Surabaya, terutama saat melawan tim-tim besar seperti Persib Bandung, Persija Jakarta, atau Arema Malang.

8. Naik Bus Umum Bayar Pakai Botol Plastik

Fakta menarik Surabaya berikutnya berkaitan dengan transportasi umum di kota itu.
Warga Surabaya cukup membayar dengan botol plastik untuk dapat bus umum sebagai sarana transportasi.

Strategi ini diluncurkan untuk dua tujuan sekaligus. Pertama mengurai kemacetan dengan mendorong warga menggunakan transportasi umum.

Tujuan kedua melindungi lingkungan dari sampah plastik akibat banyaknya penggunaan botol minum sekali pakai.

Konsep ini merupakan hasil kerja sama anttara Pemerintah Kota Surabaya dengan PT Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI).

Armada bus yang digunakan juga tergolong ramah lingkungan, dengan desain low entry menggunakan mesin Euro 3 OM 906 LA III.

Demikian beberapa fakta menarik tentang Kota Surabaya. Harapannya kepadatan lalu lintas di sana segera teratasi sehingga dapat menikmati suasana kota tanpa terhambat kemacetan.

Sumber:
Kompas.com
Perkotaan.bpiw.pu.go.id
Jurnal Sikap Bahasa Surabaya
Humas.surabaya.go.id

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/13/170416178/8-fakta-menarik-surabaya-kota-termacet-di-indonesia-yang-kalahkan-jakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke