Salin Artikel

27 Anak Sebabkan Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang 2021 di Blitar, 2 di Antaranya Tewas

Dari 27 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Blitar itu, dua pengendara di bawah umur dilaporkan tewas.

Kepala Satuan Lalu Lintas AKP I Putu Angga Feriyana mengatakan, kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengemudi kendaraan bermotor di bawah umur merupakan persoalan yang memprihatinkan.

"Ini memang masalah yang memprihatinkan, apalagi kalau sampai mengakibatkan kecelakaan," kata Angga kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Pengemudi kendaraan bermotor disebut masih di bawah umur jika berusia di bawah 17 tahun.

"Dan karena berusia di bawah 17 tahun otomatis mereka juga tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) karena untuk SIM C minimal harus berusia 17 tahun," jelasnya.

Angga mengakui, 27 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak di bawah umur itu belum merepresentasikan jumlah sebenarnya di Kabupaten Blitar. Sebab, tidak semua kecelakaan lalu lintas dilaporkan ke polisi.

Ditambah lagi, wilayah hukum Polres Blitar hanya meliputi 16 dari 22 kecamatan di Kabupaten Blitar, karena enam kecamatan lainnya berada di wilayah hukum Polres Blitar Kota.

Angga menambahkan, polisi sering menerima pengaduan dari masyarakat terkait banyaknya anak di bawah umur mengendarai kendaraan, khususnya roda dua.

Pelanggaran peraturan lalu lintas terkait anak di bawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor cukup tinggi di Blitar.

Menurut Angga, tidak hanya kepolisian, masalah tersebut membutuhkan kepedulian banyak pihak, terutama orangtua dan sekolah.

"Porsi kepolisian antara lain memberikan edukasi ke masyarakat umum sebagai orangtua dan ke sekolah-sekolah. Lainnya, kita lakukan penindakan tegas dengan sanksi tilang jika menemui anak di bawah umur mengemudikan kendaraan bermotor," ujarnya.

Jika orangtua memiliki kemauan, sebenarnya tidak mungkin anak-anak mereka dapat mengemudikan kendaraan bermotor untuk pergi ke sekolah atau keperluan lain.

"Begitu juga pihak sekolah sebenarnya dapat berpartisipasi efektif untuk menekan angka pelanggaran ini," tambahnya.


9,3 persen dari jumlah kecelakaan

Angga mengatakan, 27 kasus kecelakaan yang melibatkan pengemudi kendaraan bermotor di bawah umur itu tergolong cukup besar jika dibandingkan jumlah keseluruhan kasus kecelakaan.

Sepanjang 2021, ujarnya, tercatat sebanyak 290 kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Blitar. Artinya, lanjut Angga, 9,3 persen di antaranya merupakan kecelakaan lalu lintas yang disebabkan pengemudi di bawah umur.

"Saya kira 9,3 persen merupakan proporsi yang cukup besar untuk hal yang membahayakan nyawa diri dan orang lain," ujarnya.

Dari sisi jumlah korban, ujarnya, total tercatat 102 anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan, termasuk 27 kecelakaan yang mereka sebabkan.

Dari 102 itu, ujarnya, tujuh anak tewas, lima luka berat, dan 90 luka ringan.

Jumlah anak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas itu, kata Angga, setara dengan 22,56 persen dari keseluruhan korban kecelakaan lalu lintas sebanyak 452 orang yang terjadi di wilayah hukum Polres Blitar sepanjang 2021.

Dari 452 korban itu, jelasnya, 87 orang meninggal, 14 orang luka berat, dan 351 orang luka ringan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/12/235707878/27-anak-sebabkan-kecelakaan-lalu-lintas-sepanjang-2021-di-blitar-2-di

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com