Salin Artikel

Info Kawah Ijen, dari Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Buka

KOMPAS.com - Kawah Ijen merupakan destinasi wisata di Indonesia yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Kawah Ijen terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Secara geografi, Kawah Ijen terletak di koordinat 8,058 LS dan 114,241 BT di bagian utara berbatasan dengan Sungai Banyu Linu dan batas sebelah timur adalah lereng Gunung Merapi.

Kawah Ijen berada di kompleks Gunung Ijen yang mempunyai ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut.

Dengan lokasi yang cukup tinggi, suhu udara mencapai 13 derajat celcius. Bahkan pada musim-musim tertentu, suhunya bisa mencapai 0 derajat celsius.

Gunung Ijen telah meletus beberapa kali, yaitu pada 1796, 1817, dan 1936. Pada 2011 hingga 2012, gunung ini ditutup sementara waktu karena mengeluarkan gas beracun yang membahayakan manusia.

Proses Terjadinya Blue Fire

Blue fire yang terdapat di kawah Ijen merupakan api biru yang langka, hanya ada dua jenis api ini di dunia.

Setiap pagi Danau Kawah Ijen berwarna hijau tosca kebiruan dengan cahaya matahari berwarna keemasan memantul dari permukaan kawah.

Kilau biru yang terdapat di kawah Ijen adalah gas hasil reaksi pembakaran dari senyawa belerang.

Gas hasil reaksi ketika senyawa seperti belerang bercampur dengan oksigen dalam
suhu tinggi maka ada rekasi pembakaran.

Panas terlepas dan senyawa kimia yang baru tercipta, misalnya sulfur dioksida. Energi yang barasal dari reaksi pembakaran meningkatkan elektron di atom menjadi semakin aktif.

Ketika elektron kembali ke fase semula, elektron ini melepaskan energi ekstra sebagai partikel cahaya.

Panjang gelombang dari partikel cahaya menentukan warna yang terlihat dari nyala api pembakaran.

Blue fire terjadi karena adanya senyawa belerang yang terbakar.

Mengapa Kawah Ijen Berwarna Biru Kehijauan

Gunung berapi biasanya mengeluarkan banyak senyawa kimia dari dalam bumi ke permukaan.

Di Kawah Ijen ada senyawa lain selain belerang yang mempengaruhi warna kawah, misalnya klorin dan berbagai logam lainnya.

Di dalam Kawah Ijen ada gas sulfur dioksida larut dan membentuk asam belerang. Selain itu dengan adanya klorin berarti ada senyama asam hidrokolik.

Jika tingkat keasaman atau PH kawah di bawah 0,5 maka menunjukkan kawah sangat asam.

Kawah dengan tingkat keasamana tinggi dapat melarutkan logam hingga berwarna cerah.

Warna yang muncul dari Kawah Ijen karena kandungan logam di dalam kawah menyerap gelombang cahaya tertentu sehingga pengunjung melihat warna yang dipantulkan.

Walaupun warna terlihat indah namun senyawa di Kawah Ijen ini tergolong berbahaya.

Cara Melihat Blue Fire di Kawah Ijen

Blue fire di Kawah Ijen terdapat di tiga kabupaten, yaitu Bondowoso, Banyuwangi, dan Situbondo.

Untuk dapat melihat api biru, pengunjung harus turun ke dalam kawah yang sekaligus merupakan tambang belerang.

Perjalanan di Kawah Ijen dilakukan pada malam hari sekitar pukul 02.00 - 03.00 supaya dapat melihat sunrise dan blue fire.

Untuk mencapai Kawah Ijen, pengunjung dapat menempuh perjalanan dari dua arah. Pertama melalui jalur utara, yaitu Kabupaten Situbondo-Bondowoso-Wonosari-Desa Sempol-Paltuding. Jarak dari Situbondo ke pos Paltuding sekitar 93 Km dan ditempuh dalam waktu 2,5 jam.

Yang kedua melalui jalur selatan, yaitu melalui Kota Banyuwangi-Desa Licin-Paltuding dengan jarak total tempuh sekitar 40 Km dari Banyuwangi.

Kondisi jalan dari pos perizinan menuju Kawah Ijen cukup ekstrim, berbelok dan curam.

Setelah pendakian selama 2 sampai 3 jam, pengunjung akan disuguhi keindahan pemandangan Kawah Ijen.

Kaldera Kawah Ijen memeiliki luas sekitar 54 hektar dengan kedalaman sekitar 200 meter yang terisi dengan kandungan air asam.

Di lokasi wisata Kawah Ijen terdapat sebuah tambang belerang. Di mana, para wisatawan dapat melihat aktivitas penambang belerang (Ijen Minner) memikul belerang menyusuri jalan sempit nan curam dan dipenuhi gas beracun.

Danau kawah tersebut dapat memproduksi sekitar 36 juta m3 belerang dan hidrogen klorida.

Harga tiket dibanderol Rp 7.500. Sedangkan, jadwal buka mulai pukul 03.00 - 12.00 WIB. (Editor: Anggara Wikan Prasetya)

Sumber: bappeda.banyuwangikab.go.id, tribunenews.com, kompas.com, dan maritim.go.id

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/11/144818078/info-kawah-ijen-dari-lokasi-harga-tiket-dan-jam-buka

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com