Salin Artikel

Diduga Bukan Warga Lumajang, Kemenag dan Bupati Sepakat Pria Penendang Sesajen di Gunung Semeru Ditindak

“Masih dalam penyelidikan,” kata Kasatreskrim Polres Lumajang Fajar Bangkit Utomo pada Kompas.com via pesan tertulis, Senin (10/1/2022).

Bupati dan Kemenag sepakat usut kasus

Sementara itu, Kepala Kemenag Lumajang Muhammad Muslim menambahkan, pihaknnya bersama bupati sepakat agar kepolisian mengusut pelaku pembuang dan penendang sesajen itu.

“Saya dan bupati sepakat agar orang yang melakukan itu ditindak oleh aparat kepolisian,” ucap dia. Karena ada kesengajaan yang dapat menimbulkan amarah warga. Hal itu berbeda jika hanya dibuang, tidak divideo lalu disebarkan pada publik.

“Itu yang menyebabkan keresehan dan suasana tidak nyaman pada warga,” ujar dia.

Pria yang akrab disapa Cak Muslim itu mengaku sudah bertemu dengan penyuluh agama Hindu.

Ternyata, kegiatan itu bukan dilakukan oleh para penganut agama Hindu.

“Walaupun ada sesajen yang ditaruh di situ,” ucap dia.

Tradisi selamatan

Sesajen itu merupakan kegiatan warga Dusun Sumbersari Desa Supiturang Lumajang.

Warga baru selesai melakukan kegiatan tradisi selamatan desa untuk menghindari datangnya bencana.

Dia juga memastikan bahwa pelaku pembuang sesajen itu bukan warga Lumajang.

“Katanya bukan orang Lumajang,” ucap dia.

Makanan itu diduga merupakan hasil dari tradisi ruwatan Warga Sumbersari.

Warga baru saja mengadakan acara sedekah desa dan ruwatan untuk memohon keselamatan dari bencana.

Video yang diunggah oleh akun twitter @setiawan3833 pada Sabtu 8 Januari itu menuai berbagai tanggapan dari netizen.

Dalam video itu, tampak seorang lelaki menendang makanan yang dan membuang makanan yang ditempatkan di kawasan Gunung Semeru.

“Ini yang membuat murka Allah, jarang sekali disadari, bahwa ini lah yang mengundang murka Allah hingga menurunkan azabnya,” kata lelaki dalam video tersebut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/10/105919278/diduga-bukan-warga-lumajang-kemenag-dan-bupati-sepakat-pria-penendang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke