Salin Artikel

Bupati Gresik Minta Mantan Direksi PDAM yang Dicopot Ikut Tanggung Jawab soal Penyertaan Modal Rp 25 Miliar

Hal ini terungkap, setelah Bupati Gresik melaksanakan rapat bersama jajaran Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Kamis (6/1/2022).

Para mantan jajaran direksi itu tetap diberikan tanggung jawab tersebut, kendati sudah dicopot dan tidak lagi menduduki jabatan strategis di PDAM Gresik.

"Tidak diberhentikan terus lepas tanggung jawab, ya harus tetap dipertanggungjawabkan," ujar Gus Yani-sapaan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, saat rapat, Kamis.

Adapun sebelumnya, Siti yang menjabat sebagai Direktur Utama PDAM sudah dicopot oleh Bupati Gresik.

Menyusul kemudian Direktur Teknik Harisun Awali, Direktur Umum Heru Budi Hartono, serta tiga orang pengawas. Mereka tidak lagi menduduki jabatan di PDAM Gresik.

Kendati tidak lagi menjabat sebagai pemegang kebijakan di PDAM, mereka diminta oleh Bupati Gresik tetap ikut bertanggung jawab terkait anggaran penyertaan modal 2019/2020 dari Pemkab sebesar Rp 25 miliar.

Bentuk tim reaksi cepat

Selain itu, Gus Yani juga meminta kepada jajaran petinggi PDAM Gresik saat ini, untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Salah satunya, meminta kepada jajaran Direksi PDAM Gresik saat ini agar membentuk tim reaksi cepat dalam menangani kebocoran pipa yang terjadi.


Karena kebocoran pipa, acap kali menyebabkan masalah distribusi air kepada pelanggan menjadi terganggu.

"Bentuk tim reaksi cepat. Ada distribusi air bermasalah, di sana harus ada tim. Kita utak-atik SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada. Juga harus ada komunikasi dengan para pelanggan," tutur Gus Yani.

Komunikasi dengan para pelanggan yang dimaksud oleh Bupati Gresik di antaranya, bila sedang terjadi perbaikan pipa atau masalah pada distribusi air, maka manajemen PDAM Gresik harus menjelaskan kepada para pelanggan.

Penjelasan yang diberikan, harus dibarengi ketepatan waktu penyelesaian masalah distribusi air yang dialami oleh para pelanggan.

Menanggapi keinginan Bupati Gresik, Plt Direktur Utama PDAM Gunawan Setijadi, yang juga Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Pemkab Gresik menyatakan kesiapan.

Terlebih sudah dilakukan pembahasan dalam rapat.

"Fokus efisien dan efektif. Anggaran yang tidak efisien dan efektif, akan kita hapus," kata Gunawan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/06/221955578/bupati-gresik-minta-mantan-direksi-pdam-yang-dicopot-ikut-tanggung-jawab

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com