Salin Artikel

BPBD Gresik Sebut Tinggi Banjir Rob hingga 50 Sentimeter, Rendam Rumah Warga di 8 RT

GRESIK, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Jawa Timur, mencatat, ketinggian maksimal banjir rob yang terjadi di Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Gresik setinggi 50 sentimeter.

Air laut setinggi itu terjadi di akses jalan di area perkampungan. Di lokasi itu, air laut menggenang setinggi 30 hingga 50 sentimeter sepanjang 2.000 meter.

Sementara itu, rumah warga yang terendam tersebar di delapan RT. Ketinggian air di lokasi itu mencapai 20 hingga 30 sentimeter.

Tempat ibadah di desa itu juga tergenang dengan ketinggian 10 hingga 20 sentimeter. Selain itu, dua sekolah juga ikut tergenang setinggi 20 hingga 30 sentimeter. Satu fasilitas kesehatan juga tergenang dengan ketinggian 20 hingga 30 sentimeter.

"Dari tim yang sudah melakukan asesmen bersama pihak kecamatan dan desa, air mulai menggenangi perkampungan itu sekitar pukul 22.00 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, Tarso Sagito saat dihubungi, Rabu (5/1/2022).

Tarso mengatakan, banjir rob itu sudah tiga hari terjadi. Meski begitu, banjir yang terjadi tidak berlangsung lama. Saat memasuki dini hari, air berangsur surut seiring dengan perubahan arus laut.

"Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari (Rabu dini hari) air berangsur surut dan paginya total sudah tidak ada lagi genangan," kata Tarso.

Aruwan, salah seorang warga Desa Banyuwangi mengatakan, warga di desa itu sudah mengalami banjir rob sejak tiga hari terakhir. Banjir datang saat malam hari dan mulai surut saat memasuki dini hari.

Menurutnya, dari hari ke hari banjir rob semakin membesar.

"Sudah tiga hari ini, yang tadi malam itu lebih besar dari dua hari sebelumnya. Dua hari sebelumnya itu juga sudah banjir, tapi tadi malam lebih besar. Sebab biasanya itu hanya jalan saja yang tergenang, tapi tadi malam sampai ada rumah yang kemasukan air," kata Aruwan saat ditemui di lokasi, Rabu.

Aruwan memprediksi banjir rob bakal terus menyambangi warga di Desa Banyuwangi.

"Kalau orang di sini sudah hafal, kemungkinan nanti malam juga masih ada (banjir) rob, tapi tidak sebesar tadi malam," kata Aruwan.

Diketahui, banjir rob melanda Desa Banyuwangi, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Warga memperkirakan banjir rob tersebut akibat reklamasi di kawasan itu.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/05/200040678/bpbd-gresik-sebut-tinggi-banjir-rob-hingga-50-sentimeter-rendam-rumah-warga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com