Salin Artikel

Awal 2022, DBD Serang 4 Kecamatan di Kabupaten Madiun, Ada 8 Pasien

Kasus demam berdarah menginfeksi warga dan sudah menyebar ke empat kecamatan di Kabupaten Madiun.

“Awal tahun, laporan terakhir delapan kasus sejal awal Januari 2022. Delapan kasus tersebar di empat kecamatan yakni Kebonsari, Dolopo, Mejayan dan Pilangkenceng,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Madiun dr. Anies Djaka Karyawan kepada Kompas.com, Rabu (5/1/2022).

Musim penghujan berpengaruh

Kendati jumlah kasus meningkat, namun sampai saat ini belum dilaporkan adanya kematian warga akibat DBD di Kabupaten Madiun.

Anies mengatakan, melonjaknya kasus DBD di Kabupaten Madiun terjadi saat memasuki musim penghujan.

Terlebih saat musim hujan, banyak genangan air yang menjadi sarang nyamuk DBD.

Anies menuturkan selama tahun 2021, kasus DBD ditemukan di Kabupaten Madiun sebanyak 117, satu orang meninggal dunia.

Angka kasus DBD ini terbilang melonjak tinggi dibandingkan tahun 2020 yang hanya 86 kasus dengan pasien meninggal dunia dua orang.

“Untuk awal tahun ini dibandingkan tahun 2021 juga naik. Kalau tahun 2021 awal Januari hanya lima kasus. Sedangkan saat ini baru pekan pertama Januari 2021 sudah delapan kasus,” kata Anies.


Surati Camat dan Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun sudah menyurati camat dan kepala puskesmas setelah terjadi peningkatan kasus DBD dalam sepekan terakhir.

“Sejak terjadi peningkatan kami sudah menyurat camat dan kepala puskesmas agar memperhatikan terkait adanya kasus DBD. Salah satunya dengan mencegah yakni berupa pemberantasan sarang nyamuk,” jelas Anies.

Tak hanya itu, warga diminta untuk aktif melakukan tiga M yakni menguras, menutup dan mengubur tempat penampungan air.

Selain itu bila ditemukan kasus, pihak Puskesmas segera menurunkan tim surveilensnya untuk penyelidikan epidemologi.

Untuk membunuh jentik nyamuk, warga dapat memberikan abate di tempat-tempat genangan air. Dengan demikian jentik nyamuk tidak berkembang menjadi larva .

“Tetapi yang utama sebenarnya pemberantasan sarang nyamuk. Kalau dilakukan secara masal atau serentak maka siklus nyamuk terputus. Tidak ada lagi nyamuk yang tumbuh dewasa,” kata Anies.

Anies berharap warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3 M pada genangan air. Selain itu harus mengecek keberadaan jentik nyamuk yang kemungkinan berada di bak penampung hingga bak mandi. “Kalau ada jentik segera dikuras atau lakukan abatisasi. Warga tinggal minta abate di puskesmas terdekat,” jelas Anies.

Panas 3 hari segera ke Puskesmas

Bagi warga yang mengalami panas lebih tiga hari, mual dan pusing, Anies meminta untuk segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Di fasilitas kesehatan itu dapat dilakukan pengecekan laboratorium sehingga diketahui yang bersangkutan terkena DBD atau tidak.

“Kalau panas lebih tiga hari harus diwaspadai kemungkinan DBD,” kata Anies.

Anies mengatakan masing-masing puskesmas di tingkat kecamatan sudah memiliki tenaga analis laboratorium. Mereka dapat mengecek warga yang memiliki gejala DBD.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/05/172651678/awal-2022-dbd-serang-4-kecamatan-di-kabupaten-madiun-ada-8-pasien

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke