KEDIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur akan menanggung biaya pendidikan bagi anak-anak yang menjadi yatim karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
Bantuan itu untuk memastikan anak-anak tersebut tetap bisa mengakses pendidikan sebagai bekal untuk masa depannya.
Mereka akan mendapatkan bantuan pendidikan sebesar Rp 300.000 hingga Rp 1 juta. Besaran bantuan tergantung dengan jenjang pendidikan anak tersebut.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kediri, Herwin Zakiyah mengatakan, besaran bantuan tersebut disesuaikan dengan besaran bantuan pada Program Indonesia Pintar (PIP).
"Bantuannya akan diberikan per semester persis seperti KIP," kata Zakiyah kepada Kompas.com, Rabu (5/1/2022).
Selain bantuan biaya pendidikan, Pemkot juga akan menggelontorkan bantuan untuk biaya hidup sebesar Rp 300.000 per bulan.
Pemkot, kata Zakiyah, melalui satuan kerja yang ada sudah melakukan pendataan lapangan dengan turun langsung ke rumah-rumah anak yatim tersebut.
"Asesmen sudah dilakukan. Termasuk untuk mengetahui kondisi keluarga maupun siapa yang mengasuh anak yatim tersebut," kata Zakiyah.
Hasilnya, terdapat 271 anak yatim yang orangtuanya meninggal dalam kondisi terkonfirmasi Covid-19. Rinciannya, tiga anak dari keluarga mampu, 96 anak dari keluarga tidak mampu dan 170 anak dari keluarga sangat tidak mampu.
Namun, dari jumlah tersebut, dua anak di antaranya sudah pindah ke luar kota sehingga menyisakan 269 anak yatim. Mereka berasal dari beragam usia, mulai dari balita hingga usia sekolah menengah atas.
Belum dipastikan kapan program bantuan itu akan terealisasi. Zakiyah mengungkapkan, peraturan wali kota yang akan menjadi landasan hukum kebijakan tersebut sedang disusun.
"Saat ini sedang disusun Perwalinya," ungkapnya.
Respons warga
Masyarakat menilai, bantuan pendidikan tersebut membantu meringankan beban hidup keluarga anak yang yatim.
Apalagi, tidak sedikit dari mereka yang kehilangan pemasukan setelah anggota keluarganya meninggal dunia akibat Covid-19.
Hal itu salah satunya dirasakan oleh keluarga almarhum Hermawan Budi Laksana, warga RT 7 RW 1 Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto.
Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Titik Kusniyah dan dua orang anak usia sekolah, yakni Raka Rasendria Azhar yang masih kelas 1 SMP dan Naila Khanza Salsabila yang masih kelas 3 SD.
Sugeng, kakek dari Raka dan Naila menjelaskan, almarhum Hermawan merupakan tulang punggung keluarga sehingga ketika meninggal, keluarga mengalami kesulitan ekonomi.
"Apalagi istrinya saat ini juga belum mendapatkan pekerjaan," kata Sugeng saat ditemui di rumahnya, Rabu.
Oleh sebab itu, dia sangat bersyukur dengan adanya program bantuan pendidikan yang akan dijalankan oleh Pemkot Kediri tersebut.
"Kami sangat senang sekali," ungkapnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/05/172200778/pemkot-kediri-tanggung-biaya-pendidikan-anak-yatim-korban-covid-19
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan