Salin Artikel

Omicron Masuk Jatim, Kota Blitar Aktifkan Rumah Isolasi bagi PMI

Namun, rumah isolasi kali ini dikhususkan bagi pekerja migran (PMI) yang baru pulang dari negara tempat mereka bekerja.

Kepala Dinas Kesehatan Dharma Setiawan mengatakan, pengaktifan kembali rumah isolasi dimaksudkan sebagai langkah antisipasi penanganan penyebaran varian Omicron yang sudah masuk wilayah Jawa Timur.

"Menghadapi varian Omicron, kami diperintahkan untuk memperketat prosedur karantina dan isolasi bagi PMI yang pulang ke wilayah Kota Blitar," ujar Dharma kepada wartawan, Selasa (4/1/2022).

Rumah isolasi (rumis) menempati dua bangunan milik lembaga pendidikan tinggi Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) di Jalan Dr Soetomo.

Tempat itu sebelumnya ditutup pada akhir 2021 menyusul turunnya kasus Covid-19 di Kota Blitar.

Dharma mengatakan, hingga kini belum ada laporan PMI asal Kota Blitar yang pulang, namun pihaknya tetap menyiapkan langkah antisipasi.

Bukan hanya belum ada temuan kasus infeksi varian Omicron, kata dia, cukup lama tidak ada temuan kasus Covid-19 di Kota Blitar.

"Jadi kita siapkan jika sewaktu-waktu, misalnya, karantina dan isolasi PMI diserahkan ke daerah maka kita sudah siap termasuk tata kelolanya," ujar Dharma.

Dharma mengatakan, PMI asal Kota Blitar akan dikarantina selama 15 hari jika mereka beru pulang dari negara yang sudah ditemukan adanya penularan Covid-19 varian Omicron.

Sementara mereka yang datang dari negara tanpa kasus Omicron, lanjutnya, masa karantina dipersingkat menjadi 10 hari.

Menjelang habis masa karantina, jelasnya, akan dilakukan exit test.

Jika kedapatan positif Covid-19 maka mereka harus menjalani isolasi selama 10 hari.

"Fasilitas rumis ini bagusnya terdapat pemisahan antara gedung karantina dan gedung isolasi. Jadi memang ideal," kata dia.

Menurut Dharma, gedung karantina memiliki kapasitas 102 tempat tidur sedangkan gedung isolasi sebanyak 20 tempat tidur.

Di rumah isolasi tersebut, kata dia, terdapat 16 relawan yang bekerja termasuk lima tenaga kesehatan.

Meski rumis kembali diaktifkan, terangnya, tempat isolasi terpusat (isoter) yang menempati gedung kampus PGSD di Jalan Soekarno pun tetap aktif hingga kini.

"Meski sudah lama kosong, isoter tetap aktif dan siap menampung warga yang harus menjalani isolasi," kata Dharma. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/04/174115878/omicron-masuk-jatim-kota-blitar-aktifkan-rumah-isolasi-bagi-pmi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com