Salin Artikel

6 Nama Pakaian Adat Jawa Timur dan Ciri Khasnya

Dalam buku Ensiklopedia Negeriku: Pakaian Adat (2016) oleh Dian Kristiani dan Agnes Bemoe disebutkan, bahwa pakaian adat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh pakaian Madura.

Berikut adalah beberapa pakaian adat Jawa Timur yang penting untuk diketahui:

1. Baju Pesa’an Madura

Secara geografis, Madura masuk ke dalam Provinsi Jawa Timur. Tak heran, baju Pesa’an Madura ini lantas dikategorikan sebagai pakaian adat Jawa Timur.

Pesa’an Madura adalah pakaian khas untuk pria. Pakaian adat ini cukup sederhana, yaitu terdiri dari kaus bergaris merah putih, baju luar berwarna hitam dan berlengan panjang serta celana longgar berwarna hitam.

Sebagai pelengkap Pese’an Madura ini adalah sabuk dan sarung yang dililitkan di pinggang, serta ikat kepala.

Sementara untuk kaum wanita biasanya menggunakan kebaya dengan kain yang hanya sepanjang betis.

2. Jebeng dan Thulik

Pakaian adat Jawa Timur berikutnya berasal dari Banyuwangi. Pakaian adat ini disebut dengan Jebeng dan Thulik.

Kata jebeng dan thulik berasal dari bahasa Osing. Jebeng diperuntukkan bagi kaum wanita, sedangkan thulik bagi kaum pria.

Adapun baju jebeng berupa kebaya polos dan kain khas Banyuwangi yang dikenakan setinggi mata kaki. Rambut kaum wanitanya digelung dan ditutup kerudung berenda.

Sementara baju thulik berupa baju lengan panjang polos dengan kancing berwarna emas, dengan celana panjang yang warnanya senada. Ikat kepala diserupakan dengan warna kain sebagai ikat pinggang.

Sebagai pelengkap thulik, biasanya ada aksesoris berupa rantai berwarna emas dengan liontin mata uang atau taring macan.

3. Odheng Santapan

Odheng merupakan aksesoris pelengkap untuk bagian kepala laki-laki. Odheng santapan biasanya menggunakan kain batik dengan motif terkenal seperti telaga biru atau storjoan.

Odheng santapan berbentuk segitiga, dengan ukuran yang disesuaikan dengan masing-masing kepala.

Selain Odheng santapan, ada pula ikat kepala lain dalam pakaian adat Jawa Timur yang dikenal dengan odheng tapoghan.

Odheng tapoghan ini biasanya memiliki ikon bunga atau soga, yaitu lidah api yang memiliki warna merah menyala.

Sama seperti santapan, odheng tapoghan juga terbuat dari kain batik berbentuk segitiga dan diikatkan pada bagian kepala.

4. Kebaya Rancongan Jawa Timur

Pakaian adat Jawa Timur berikutnya adalah kebaya rancongan. Kebaya ini diperuntukkan bagi kaum wanita Jawa Timur, sebagai pasangan dari Pesa’an.

Kebaya rancongan ini memiliki panjang sampai pinggang dengan bagian bawah meruncing dengan potongan serong yang khas.

Biasanya kaum wanita mengenakan kebaya rancongan bersamaan dengan sarung motif lasem atau batik Jawa Timur, dilengkapi dengan kalung, gelang dan sisir cucuk.

5. Baju Gothil dan Celana Kombor

Pakaian adat yang satu ini berasal dari Ponorogo. Baju gothil didesain dengan sangat sederhana, berwarna hitam dan berbentuk khas kota reog tersebut.

Baju Gothil dibuat longgar pada bagian tubuh dan lengannya. Baju ini dikenakan bersamaan dengan celana kombor atau celana longgar berwarna hitam polos.

6. Baju Manten

Baju manten adalah baju pengantin khas Jawa Timur. Pakaian adat ini berwarna hitam dengan pernak-pernik berwarna keemasan.

Pada pengantin pria biasanya dilengkapi dengan penutup kepala berwarna hitam denan pernak-pernik emas. Sementara pengantin wanita mengenakan sanggul dengan aksesoris berupa sabuk dan kalung emas serta selendang.

Pakaian adat Jawa Timur itu biasanya dikenakan bersamaan dengan menyelipkan senjata berupa keris. Untuk kawasan Madura, senjata yang digunakan adalah celurit.

Sumber:

Buku Ensiklopedia Negeriku: Pakaian Adat (2016)
https://www.adatindonesia.org/pakaian-adat-jawa-timur/
https://www.gramedia.com/best-seller/pakaian-adat-jawa-barat-jawa-tengah-dan-jawa-timur/
https://www.kompas.com/tren/copy/2021/04/23/170000665/ramai-soal-kebaya-disebut-busana-asing-benarkah-ini-penjelasannya

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/04/144551978/6-nama-pakaian-adat-jawa-timur-dan-ciri-khasnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke