Salin Artikel

Khofifah Minta Pendidik di Madrasah Melek Teknologi Digital, Ini Tujuannya

Menurutnya, transformasi digital adalah sebuah kebutuhan untuk mempermudah sistem.

"Tidak ada kata terlambat untuk melakukan improvement, ayo berbenah dan percepat   transformasi digital terutama di titik-titik strategis," kata Khofifah saat menghadiri Anugerah Inovasi Madrasah Digital Jawa Timur 2021 di Surabaya, Senin (3/1/2022).

Khofifah menjelaskan, hampir di semua lini kehidupan saat ini selalu berkaitan dengan dunia digital. Seperti pendidikan, perdagangan, perbankan, kesehatan, dan lainnya.

Saat ini, dakwah secara digital juga sangat efektif dan jangkauannya sangat luas.

Khofifah juga mengajak para pendidik di madrasah mengasah kemampuan di bidang teknologi digital secara konstruktif.

Saat ini misalnya, bagaimana anak-anak generasi alfa yang erat dengan dunia digital dapat diedukasi dalam memanfaatkan teknologi digital untuk hal-hal yang positif, konstruktif, dan produktif.

Generasi alfa adalah generasi yang lahir pada 2010. Mereka akan menjadi pemimpin pada saat Indonesia emas tahun 2045.

"Jangan sampai kita menyesal karena mereka menggunakan alat komunikasi atau gadget untuk hal-hal yang tidak konstruktif yang tidak kita inginkan," ucap Khofifah.

Namun, lanjut Khofifah, satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah pentingnya pendidikan akhlak, karakter moral bagi generasi penerus bangsa khususnya generasi alfa yang hal ini tidak bisa dilakukan melalui digital. 

Menurutnya, dalam proses pendidikan ada sisi-sisi yang hanya bisa dilakukan dengan memberikan contoh secara langsung, seperti halnya pola-pola pengasuhan (tarbiyah) serta pendidikan sopan santun (ta'dib).

"Kalau proses ta'lim bisa secara virtual, termasuk tadris bisa mungkin setoran hafalan tapi kalau tarbiyah atau pengasuhan tidak bisa secara virtual, ta'dib atau pelajaran sopan santun, mengajari adab dan keberadaban tidak bisa dilakukan secara virtual butuh contoh dan praktek sampai akhirnya menjadi kebiasaan," ucap dia.

Oleh karena itu, Khofifah meminta jajaran Kemenag dan para pendidik di Madrasah untuk duduk bersama mencari solusi agar dapat membekali generasi Alfa dengan adab, sopan santun, tata krama dan etika yang baik di era digital seperti saat ini.

"Kakanwil Kemenag bersama tokoh pendidik dan pengasuh pondok pesantren bisa cocokkan  merumuskan format kurikulum bagaimana proses pendidikan ada ta'lim, tadris, ta'dib dan tarbiyah, di mana tarbiyah dan ta'dib tidak bisa diberikan secara virtual maka kekuatan yang virtual dengan kekuatan yang Pembelajaran Tatap Muka (PTM), mohon betul-betul kita hitung perimbangannya," ucap dia.

Menurut Khofifah, hal tersebut sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang ingin agar generasi penerus bangsa mampu tumbuh, berdaya saing, dan produktif, di tengah era digital tanpa meninggalkan tata krama dan sopan santun.

"Pak Presiden Jokowi menyampaikan tentu saja kita tetap harus terus menjaga ruang digital Indonesia agar bersih, sehat, beretika, penuh sopan santun, tata krama dan juga produktif," ujar dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/03/211100178/khofifah-minta-pendidik-di-madrasah-melek-teknologi-digital-ini-tujuannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke