Salin Artikel

8 Potongan Tubuh Korban Erupsi Gunung Semeru yang Sulit Teridentifikasi Dimakamkan

Pemakaman dilakukan oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur setelah delapan potongan tubuh itu sulit diidentifikasi.

"Jadi body part ini sudah tak lagi disimpan di kamar jenazah tapi disimpan di dalam tanah," kata Kabid Dokes Polda Jatim, Kombes Pol Erwin Zainul hakim seperti dilansir dari Surya.

Erwin mengatakan, pihaknya juga telah mengakhiri masa tugas mengidentifikasi korban erupsi Gunung Semeru.

Pemakaman tersebut sedikit berbeda dari pemakaman pada umumnya.

Lantaran belum teridentifikasi, pada nisan ditulis kode jenazah hingga lokasi penemuan.

Adapun penguburan dilakukan dengan membungkus aluminium foil, kantong jenazah dan diletakkan di peti mati.

Kemudian petugas menggali sedalam 1,5 meter.

Proses tersebut dilakukan untuk memudahkan tugas tim forensik dalam upaya melakukan identifikasi kembali jika ada temuan baru.

"Insya Allah dalam jangka waktu setahun ini kondisi body part ini masih utuh. Sehingga suatu saay ada yang cocok body part ini bisa dimakamkan pihak keluarga," katanya.


40 jenazah teridentifikasi, 8 tak diketahui

Tim DVI Polda Jatim telah melakukan tugas mengidentifikasi jenazah korban erupsi Semeru sejak sekitar sebulan lalu.

Setidaknya, mereka telah menerima 49 kantong jenazah.

Sebanyak 40 jenazah sudah diketahui identitasnya. Sedangkan 8 orang belum diketahui.

Dari 40 jasad yang berhasil diidentifikasi, 30 orang merupakan laki-laki dan 10 orang perempuan.

40 jasad yang telah teridentifikasi itu telah diserahkan ke keluarga masing-masing.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sulit Teridentifikasi, Delapan Potongan Tubuh Korban Erupsi Semeru Dimakamkan di TPU Desa Penanggal

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/03/185026378/8-potongan-tubuh-korban-erupsi-gunung-semeru-yang-sulit-teridentifikasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke