Salin Artikel

Ada 80.000 Lebih KPM di Surabaya, Eri Cahyadi Bantu Kemensos Pastikan Bansos Tersalurkan Hari Ini

Bantuan yang diberikan per hari ini disalurkan kepada 80.000 lebih keluarga penerima manfaat (KPM) asal Kota Surabaya. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, jumlah bantuan yang diberikan kepada warga Surabaya saat ini didasarkan dari data Kemensos.

Eri memastikan bantuan tersebut bisa tersalurkan seluruhnya pada hari ini.

"Kita 24 jam di sini. Saya akan berkoordinasi terus dengan camat kalau ada daftar nama yang disebutkan, kemudian orangnya tidak hadir, maka akan kita minta datang ke sini (Lapangan Thor)," kata Eri.

Dalam penyaluran bantuan PKH dan BPNT tersebut, Eri bersama jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya terjun langsung saling bahu-membahu.

Di Lapangan Thor, ia tampak sibuk memanggil satu per satu nama warganya.

"Ayo Pak, Bu, agak dipercepat. KTP-nya disiapkan biar tidak terlalu lama nunggu," ucap Eri.


Eri menjelaskan, warga Surabaya yang diperbolehkan datang ke Lapangan Thor adalah warga yang sudah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan sudah terdaftar di kelurahan dan kecamatan.

Jika belum memiliki kartu KKS, maka akan diminta melapor ke RT/RW, kelurahan dan kecamatan.

"Kalau merasa tidak mampu bisa langsung melapor ke kelurahan. Saya dan Bu Mensos juga sudah menyampaikan, data itu harus ada verifikasi bersama antara RT/RW, kelurahan dan kecamatan," ujar Eri.

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, M. Fikser menjelaskan, per hari ini bantuan PKH di Kota Surabaya diberikan kepada 40.000 warga dan perluasan PKH ada 3.000 warga.

Sedangkan BPNT ada 60.000 warga.

"Jadi untuk BPNT ini yang dibagi itu ada bonus November – Desember. Kurang lebih, kalau setiap bulan dapat Rp 200.000, artinya kalau ditambah bonus itu bisa dapat Rp 800.000 per orang," kata Fikser.

Fikser menjelaskan, penyaluran bantuan ini berdasarkan data yang didapat dari Kemensos, kemudian data tersebut akan diverifikasikan ke perbankan terkait.

Setelah secara keseluruhan data terverifikasi, kemudian akan disampaikan ke masing-masing kecamatan dan disampaikan ke warga.

Jika ada data yang tidak sinkron antara Kemensos dengan Pemkot Surabaya, solusi yang diberikan oleh pemkot yakni warga yang sudah masuk daftar tanda bayar, akan tetap dibayarkan.

"Makanya ini kita evaluasi, kami mengupayakan warga yang sudah masuk di dalam tanda bayar tapi tidak punya kartu KKS, itu nanti diurus pihak perbankan, agar bantuan bisa segera tersalurkan," kata dia.

Penyaluran bantuan itu sebelumnya dipusatkan di kantor kelurahan dan kecamatan Kota Surabaya.

Agar lebih cepat tersalurkan, Pemkot Surabaya kemudian menempatkan penyaluran bantuan dari Kemensos secara terpusat di lapangan Thor, GOR Pancasila.

Dengan cara ini, warga yang menerima bantuan PKH dan BPNT juga merasa mudah.

Salah satu warga Kecamatan Gubeng, Elmania pun turut merasakan kemudahannya ketika mengambil bantuan.

Menurut Elmania, dengan cara terpusat tidak membutuhkan waktu lama, hanya dengan 5 menit, ia bisa langsung menerima data untuk verifikasi di bank terkait.

"Lebih mudah dan gampang, tadi datang langsung diarahkan ke tenda per kecamatan langsung dilayani kemudian dapat data verifikasinya," kata Elmania.

Senada dengan Elmania, Dita Delia warga Kecamatan Tegalsari mengatakan prosesnya hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk mendapatkan data verifikasi.

Setelah mendapatkan data tersebut, bisa langsung dicairkan di bank terkait.

"Alhamdulillah, langsung bisa cair, mengurusnya mudah," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2021/12/28/205932878/ada-80000-lebih-kpm-di-surabaya-eri-cahyadi-bantu-kemensos-pastikan-bansos

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com