NEWS
Salin Artikel

7 Rumah Adat Jawa Timur, Keunikan, Ciri Khas, dan Fungsi


KOMPAS.com - Mempelajari ragam hasil buadaya nusantara rasanya tidak lengkap jika belum mengenal rumah adat dari Jawa Timur.

Walau sama-sama berada di Pulau Jawa, namun ada perbedaan rumah adat Jawa Timur dengan provinsi lainnya.

Seiring berjalannya waktu dan pengaruh budaya dari daerah sekitar, rumah adat Jawa Timur memiliki bentuk dan nama yang beragam.

Berikut adalah berbagai nama rumah adat Jawa Timur beserta keunikan,ciri khas dan fungsi yang bisa dipelajari.

Rumah Adat Jawa Timur

1. Rumah Adat Osing

Masyarakat Banyuwangi mengenal Osing sebagai nama rumah adat dari Jawa Timur.

Rumah adat ini merupakan bangunan khas yang ditinggali Suku Osing di Banyuwangi.

Untuk menjaga kelestariannya, rumah tradisional ini bahkan telah diatur dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Arsitektur Osing.

Dalam peraturan itu dijelaskan tipologi bangunan Osing berdasarkan atapnya yaitu tikel, cecorogan dan baresan.

Semantara struktur bangunan rumah tradisional Osing terdiri dari soko atau tiang utama, tonggo tepas, ander, penglari, lambang, jait dhowo, jait cendhek dan ubeg.

Ciri khas rumah tradisional Osing ada pada rangka kayu yang terbuat dari jenis kayu mangrove seperti kayu bendo, kayu mangir, kayu putat, atau kayu tanjang.

Sementara genteng tanah liat yang digunakan lebih lebar dari genteng umunya yang disebut genteng plembang.

Penutup lantai yang digunakan berupa batu bata yang disusun tanpa sempen yang disebut patelah.

2. Rumah Adat Suku Tengger

Melansir dari laman Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Probolinggo, rumah adat Tengger dibangun oleh suku Tengger di daerah lereng Gunung Bromo.

Menempati lereng gunung yang berhawa sejuk, rumah adat Suku Tengger menggunakan material kayu yang didapat dari hutan di sekitarnya.

Lelono dan Taniardi dalam buku Mengenal Permukiman dan Rumah Tengger Berdasarkan Sistem Kepercayaan (2019) menyebut bahwa bentuk rumah yang ada tak jauh berbeda dengan rumah-rumah di Jawa pada umumnya dengan bentuk yang lebih sederhana.

Rumah adat Suku Tengger memiliki empat tiang utama yang disebut cagak guru.

Sementara atap rumah adat Suku Tengger mengadopsi bentuk atap kampung walau sebagian kecil juga menggunakan bentuk atap limasan.

Bagian dalam rumah dibagi menjadi tiga bagian yaitu omah ngarep untuk menerima tamu atau melakukan acara adat, omah tengah atau peturon untuk beristirahat, serta omah mburi atau pawon sebagai dapurnya.

3. Rumah Adat Dhurung

Suku Dhurung di Pulau Bawean yang masuk dalam wilayah Kabupaten Gresik juga memiliki ciri khas yang memperkaya ragam rumah adat Jawa Timur.

Dhurung diambil dari istilah untuk bangunan berupa balai kecil yang sering dibangun di depan rumah.

Berbeda dengan rumah adat dari Jawa Timur yang lain, rumah tradisional Suku Dhurung menggunakan pondasi gubuk.

Penggunaan rumah tradisional Suku Dhurung ini bukan merupakan tempat tinggal melainkan bangunan untuk bersosialisasi, bersantai, maupun beristirahat sepulang dari ladang.

4. Rumah Joglo Jompongan dan Joglo Sinom

Seperti rumah adat di Jawa Tengah dan Yogyakarta, masyarakat Jawa Timur juga mengenal bentuk bangunan Joglo yang memiliki tiang utama atau saka guru.

Ada berbagai jenis bangunan Joglo, diantaranya adalah Joglo Jompongan dan Joglo Sinom.

Bangunan Joglo ini biasanya dibuat dari kayu jati yang terkenal dengan kekuatannya.

Sementara ruangan dalam Joglo Jompongan dan Joglo Sinom dikenal dengan sebutan sentong, seperti senthong kiwa, senthong tengen, dan senthong tengah.

Sementara bagian luar Joglo Jompongan dan Joglo Sinom dikelilingi teras dengan pondasi lebih tinggi dari tanah disekitarnya.

Perbedaan antara Joglo Jompongan dan Joglo Sinom adalah Joglo Jompongan memiliki gaya tradisional sementara Joglo Sinom sudah lebih modern.

5. Rumah Adat Joglo Situbondo

Masyarakat Situbondo juga mengenal gaya rumah adat Joglo dengan atap berbentuk limas atau dara gepak.

Tak jauh berbeda dengan Joglo lainnya, material yang digunakan biasanya berasal dari kayu jati.

Bagian depan saat memasuki Joglo ini akan terdapat makara atau selur gulung.

Bagian bangunan dibagi dalam beberapa ruang seperti pendopo dan bagian inti rumah yang disebut senthong.

Penggunaan senthong juga memiliki pembagian seperti senthong tengen untuk dapur dan gudang, senthong kiwa untuk untuk tidur, dan senthong tengah untuk penyimpanan benda pusaka atau benda berharga.

6. Rumah Adat Limasan Lambang Sari

Selain Joglo, rumah adat dari Jawa Timur juga mengadopsi bentuk limasan.

Salah satunya adalah Limasan Lambang Sari yang jadi salah satu nama rumah adat Jawa Timur.

Keunikan bangunan ini ada pada konstruksi atap yang menggunakan balok penyambung.

Kemudian ada empat sisi atap yang dihubungkan dengan satu bubungan, dan disokong dengan 16 tiang.

Sementara di bagian pondasi, rumah adat dari Jawa Timur ini menggunakan bentuk umpak dengan alas tiang-tiangnya dari batu.

7. Rumah Adat Limas Trajumas Lawakan

Limas Trajumas Lawakan merupakan pembaruan dari gaya tradisional Limas Trajumas yang kerap ditemukan di Jawa Timur.

Adanya emper yang mengelilingi bangunan merupakan ciri khas dari Limas Trajumas Lawakan.

Emper ini memiliki bentuk lebih landai dari atap yang menaungi bangunan utama.

Material yang digunakan Limas Trajumas Lawakan pun berbeda yaitu menggunakan kayu berserat seperti glugu, sonokeling, dan kayu jati.

Sumber:

https://www.gramedia.com/literasi/rumah-adat-jawa-timur/

https://jdih.banyuwangikab.go.id/dokumen/perbup/PERBUP_NO_11_TAHUN_2019_final_PERBUP_arsitektur_Osing_13Feb,_DAN_LAMP._perbup_ARSITEKTUR_OSING_13Feb_.pdf

https://disporaparbud.probolinggokab.go.id/rumah%20adat%20tengger.html

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/dhurung-arsitektur-tradisional-khas-pulau-bawean/

https://surabaya.kompas.com/read/2021/12/27/212211878/7-rumah-adat-jawa-timur-keunikan-ciri-khas-dan-fungsi

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Regional
Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Regional
Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Regional
Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Regional
Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Regional
Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Regional
Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Tanam Pohon Bersama PLN, Walkot Arief Minta Masyarakat Jaga Lingkungan dan Hemat Listrik

Regional
Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Gubernur Sabran Yakin Tambak Udang di Kalteng Tingkatkan PAD dan Jadi Komoditas Ekspor Andalan

Regional
Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Festival Teluk Tamiyang 2023 Hadirkan Upacara Adat hingga Hiburan Rakyat

Regional
Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim

Regional
Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki 'Pantura 4'

Wabup Rendi Ajak Masyarakat Kukar Meriahkan Koba Fest 2023, Ada Armada dan Kiki "Pantura 4"

Regional
Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Dorong Jajak Keroncong Jadi Produk Unggulan, Wabup Kukar Salurkan 42 Rombong kepada Pedagang

Regional
HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

HGN Ke-78, Pj Gubernur Sumut: Fokus Ciptakan Lingkungan Belajar yang Aman, Inklusif dan Menyenangkan

Regional
Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Salurkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau kepada 12.449 Buruh Pabrik Rokok di Kabupaten Kediri

Regional
1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke