Salin Artikel

Jalur Alternatif agar Terhindar dari Macet Jalur Pantura Lamongan yang Sedang Diperbaiki

Agar terhindar dari kemacetan, Kepolisian Resor Lamongan tidak sekadar melakukan pengamanan, tapi juga menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas bagi para pengguna jalan.

Kasatlantas Polres Lamongan AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, belum tuntasnya agenda perbaikan jalan poros nasional tersebut berimbas pada kepadatan volume kendaraan di sekitar lokasi.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para pengendara yang tidak ingin terjebak kemacetan, agar menggunakan jalur alternatif.

"Bagi pengguna jalan dari arah Gresik menuju Lamongan, bisa menggunakan jalur alternatif dari Terminal Bunder menuju Kecamatan Cerme lanjut Balongpanggang. Kemudian masuk Mantup, Lamongan," ujar Aris, Senin (27/12/2021).

Sementara bagi pengendara dari arah Gresik menuju Kabupaten Tuban, disarankan oleh Aris dapat melalui Kecamatan Manyar di Gresik menuju Kecamatan Paciran di Lamongan menggunakan Jalur Daendels. 

Dari jalur itu pengguna jalan bisa terus mengarah hingga Tuban dengan menyusuri jalan pinggiran pantai utara.

Untuk pengendara dari Kabupaten Bojonegoro tujuan Surabaya, dapat melalui jalur alternatif Babat ke selatan arah Jombang, Mojokerto dan ke Surabaya.

Sedangkan dari Babat menuju Surabaya, bisa menggunakan jalur alternatif pertigaan Pucuk menuju utara Jalan Raya Daendels, Tol Manyar di Gresik dan menuju Surabaya.

"Untuk Babat menuju Surabaya, selain melalui simpang tiga Pucuk, juga bisa melalui simpang tiga Sumlaran ke Jalan Raya Daendels, kemudian menuju tol Manyar dan ke Surabaya," ucap Aris.


Aris menambahkan, untuk kelancaran arus lalu lintas dan pengguna jalan, Satlantas Polres Lamongan juga membuka saluran telepon khusus yang disediakan untuk memandu dan menginformasikan jalur-jalur alternatif, yang bisa dipakai pengguna jalan jika terjebak kemacetan.

Dengan saluran telepon ini, dipegang langsung oleh operator dari pihak kepolisian setempat.

"Kami juga membuka kontak person, terkait masalah arus lalu lintas di jalur poros tengah, dengan masyarakat bisa menghubungi nomor 081216518881," kata Aris.

Aris bersama jajaran Satlantas Polres Lamongan juga sudah melihat dan sempat melakukan peninjauan di lokasi perbaikan jalan poros nasional, Minggu (26/12/2021) kemarin.

Tepatnya di Desa Pandanpancur yang termasuk Kecamatan Deket, yang berbatasan dengan Kecamatan Duduksampeyan di Kabupaten Gresik.

"Semoga perbaikan jalur poros Lamongan-Gresik cepat selesai dan arus lalu lintas kembali normal, sehingga tidak perlu bermacet-macetan lagi. Silahkan manfaatkan jalur alternatif yang telah kami sediakan, semoga perjalanannya lancar dan selamat sampai tujuan," tutur Aris.

https://surabaya.kompas.com/read/2021/12/27/125541478/jalur-alternatif-agar-terhindar-dari-macet-jalur-pantura-lamongan-yang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com